Beranikah Gubernur & DPRD Pangkas Perjalanan Dinas?

  • Whatsapp
banner 728x90

Peraturan Pengganti Undang Undang Nomor 1 Tahun 2020, Peraturan Pemerintah No 21 Tahun 2020 dan Keppres No 11 Tahun 2020 telah terbit berkaitan dengan pencegahan dan penanganan corona virus. Payung hukum itu terbit untuk menangkal kegamangan pemerintah daerah menanggulangi Covid – 19.

POLITIK ANGGARAN

Pemerintahan Provinsi Sulawesi Tengah hingga hari ini (01/04/2020) tergolong Pemda yang masih meracik, kocok sana kocok sini berapakah angka pasti yang akan dianggarkan. Sulteng sendiri memiliki APBD 2020 sekira Rp 3,2 triliunan. Dan DAK 2020 yang teralokasi Rp 1,3 triliunan. Tapi dengan kondisi demikian bisa jadi DAK tidak akan turun dari pusat atau tidak utuh.

Kailipost.com dalam sepekan ini terus mengulik informasi kepastian angka angka yang akan diplot untuk pencegahan dan penaggulangan korona. Diperoleh kesimpulan sementara bahwa, pimpinan DPRD dan Gubernur telah menyepakati beberapa skenario. Bahkan sepakat memangkas APBD 2020.

Anggaran apa saja yang akan dipangkas? ‘’Itu yang tehnis masih dikaji oleh TAPD. Tidak lama lagi akan keluar angkanya dan pasti Bapak Gubernur akan bahas dengan dewan,’’ ujar juru bicara Pemprov – Karo Humpro Setdaprov Sulteng, Drs Haris Kariming ke redaksi by phone yang dikonfirmasi.

Ketua DPRD Sulteng DR Nilam Sari Lawira mengaku siap bila perjalanan dinas anggota DPRD Sulteng dipangkas. Sebagai pribadi ia sangat setuju, jawabnya lewat pesan WhatsApp ke redaksi pagi ini (01/04/2020). Tapi apakah hal sama akan diikuti 44 anggota lainnya.

Berikut ini dikutip langsung dari WA NSL ‘’Kalau sy maunya spt itu anggaran perjalanan dinas pemda dan DPRD jg di potong utk penanganan Covid-19. Tapi masalahnya harus ada kesepakatan bersama. Tdk bisa jika hanya keinginan sy pribadi. Kalau sy sbgi gubernur sdh seharusnya dia yg ajukan skema realokasi anggaran secepatnya dan kita DPRD tigl menyetujui saja.’’

Intinya, ia meminta Gubernur secepatnya mengajukan dan dibahas bersama. Agar penanganan Covid – 19 di Sulteng jelas dukungan anggaran. DPRD yang dipimpinnya saat ini sudah siap membahas.

PREDIKSI YANG PENTING

Dari berbagai sumber di dinas kesehatan Sulteng redaksi memperoleh informasi bahwa saat ini telah dipesan sebuah perlengkapan laboratorium tes covid – 19. Peralatan laboratorium diperkirakan menelan dana Rp 4 miliar dengan berat tonase hingga 2 ton. Dengan alat itu tenaga medis dan rumah sakit yang disiapkan untuk rujukan penanganan korona akan lebih cepat dan mudah. Tidak menunggu dari Jakarta hingga 3 pekan atau lebih.

Kedua; saat ini pihak tenaga medis dan para medis Sulawesi Tengah membutuhkan APD (alat perlengkapan diri) yang standard Covid – 19 sebanyak 25 ribuan. ‘’Kebutuhan ke depan diprediksikan semua rumah sakit di Sulawesi Tengah,’’ ujar salah satu pejabat Dinkes Sulteng.

Selain Dinkes, saat ini yang juga meracik kebutuhan anggaran pangan adalah Dinas Tanaman Pangan dan Dinas Sosial. Walaupun untuk dinas sosial hampir 80 persen menjalankan anggaran pusat. ‘’Ketahanan pangan yang harus dihitung pastinya. Untuk berapa bulan apabila harus karantina wilayah atau apa nanti kebijakannya,’’ celetuk salah satu tim TAPD Pemprov.

Hemat redaksi, Penanganan dan penanggulangan virus mewabah dunia seperti ini harus dilakukan dengan cepat, terukur dan sinergi. Political will harus segera direspon dengan kecepatan dan ketepatan tindakan. Karena payung hukum sudah jelas.
Ketakutan akan kesalahan sudah diminimalisir oleh hukum. Wabah itu sama dengan ‘serangan’ musuh. Tidak bisa dihadapi dengan banyak prosedur dan birokrasi rente. ***

Editor: andono wibisono

Berita terkait