Palu,- Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik atau disingkat Perum Bulog Wilayah Sulteng sebagai lembaga pangan di daerah yang mengurusi tata niaga beras, resmi memperkenalkan beras Fortivit sebagai strategi program perbaikan gizi masyarakat untuk mencegah stunting (kekerdilan).
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Kantor Perum Bulog Wilayah Sulteng Miftahul Ulum saat menunjukkan beras Fortivit kepada tim gabungan OPD dan satgas pangan Polda Sulteng saat melakukan peninjauan stok beras, Selasa (21/04).
“Beras Fortivit tersebut memiliki keunggulan yaitu kaya akan berbagai macam vitamin yang sangat baik untuk pertumbuhan seperti vitamin A, B1, B3, B6 dan B9,” ungkapnya.
Selain kaya akan vitamin, beras ini tambahnya tak perlu lagi dicuci sebelum dimasak seperti beras lainnya yang telah menjadi konsumsi masyarakat.
“Pengemasannya pun sengaja kami buat minimalis hanya ukuran 1 kg agar mudah ditenteng,” imbuhnya.
Selanjutnya, Kepala Kantor Perum Bulog Wilayah Sulteng itu berencana akan mengajukan proposal ke Bulog Pusat untuk memproduksinya secara lokal.
“Supaya Sulteng dapat memproduksi sendiri beras Fortivit dari beras lokal yang ada. Jadi ada sistem pola pengelolaan dan pemasarannya sehingga ada standar produksinya,” tutupnya.***
Editor: Indra
