Layakkah Rustam Sekkab Donggala?

  • Whatsapp
Foto:ist

Oleh: andono wibisono

TIM Seleksi Jabatan Pratama di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Donggala telah digelar sejak pertengahan Mei 2020. Yaitu menyeleksi pejabat se tingkat Sekretaris Daerah Kabupaten Donggala. Ada lima yang mendaftar. Setelah seleksi assesment hanya tiga yang lolos.
Salah satunya adalah Rustam Efendi, Kepala Bappeda Pemkab Donggala.

Di sisi lain, belum lama ini Kabupaten Donggala menyandang kabupaten tertinggal, dari enam daerah kabupaten di Sulteng. Penilaian itu dari pemerintah pusat. Menurut sejumlah anggota DPRD, Bupati Kasman Lassa membantah data itu. Bahkan menurut bupati data lama yang digunakan mengukur atau menggunakan variabel lama. Tulisan ini tidak dalam mempelemikkan hal itu.

Rustam Efendi. Dia kakak tingkat saya di sebuah fakultas Universitas Tadulako. Tidak terlalu aktif di dunia aktifis kampus. Bahkan mungkin tidak pernah turun aksi demontrasi. Saya mengenalnya sebagai kakak tingkat yang nilai prestasi akademiknya baik. Itu saja.

Ketika menjadi Kepala Dinas Pendidikan Donggala saya bangga dengan Programnya Donggala Kanamavali. Bupati mendukung bahkan menyuport gerakan pemberantasan buta aksara di ibu dari beberapa kabupaten di Sulteng.

Peta Kabupaten Donggala/ft: BPK RI

Donggala Kanamavali diakui Kemendik RI. Bahkan dinilai sebuah terobosan. Dukungan anggaran saya dengar dari DPRD dan Bupati simultan. Bak gayung bersambut. Ikranya Donggala Zero Buta Aksara.

Sebagai jurnalis saya sering naik ke beberapa kecamatan di wilayah Donggala. Bahkan sampai ke Pinembane, Balaesang Tanjung dan Sirenja yang selalu dilanda banjir rob ketika air pasang.

Di beberapa desa kecamatan Kabupaten Donggala masih saya temui anak putus sekolah, tidak sekolah di usia sekolah, bahkan tidak tamat sekolah.

Di Pinembane misalnya. Hati saya terenyuh. Menuju daerah itu harus naik ojek menyusuri jalan terjal dan di bawah jurang selama dua jam. Paha yang tidak biasa olah raga pasti akan tikus tikus. Di sana kehidupan warganya sangat memprihatinkan. Jangankan akan sekolah yang jarak tempuhnya bisa dua hingga tiga jam dari rumah anak didik ke sekolah. Soal fasilitas pendidikan saja sangat memprihatinkan. Pemandangan serupa juga di Balaesang Tanjung, Sirenja sekitarnya. Artinya Donggala Kanamavali belum sukses dan belum layak mendapat pujian sebagai program yang sukses. Ini tantangan Rustam Efendi bila benar akan dilantik menjadi Sekdakab pasca Aidil Nur tak lama lagi.

Usai Kadis Pendidikan Donggala, Rustam melejit menjadi Kepala Bappeda. Rustam memang pejabat yang piawai, cerdas merangkai program dan memiliki hubungan dekat dengan Bupati Kasman Lassa. Ia pun wajar mendampingi bidang perencanaan pembangunan Donggala membantu bupati.

Kini, Rustam rangking pertama usai assesment oleh Tim Seleksi yang diketuai Asisten III Setdaprov Sulteng Mulyono. Rustam diperkirakan akan sukses dilantik menjadi Sekdakab Donggala berdasarkan SK Bupati.

Benarkah Rustam layak menjadi Sekdakab? Apakah tidak ada pejabat senior lagi di Donggala? Yang memiliki pengalaman memimpin wilayah sebagai salah satu prasyarat? Semua berpulang pada hasil timsel dan User. Siapakah nantinya yang akan ‘digimpu’ didapuk menjadi pengelola adminitrasi kesekretariatan Kabupaten Donggala mendatang. Yang akan menjadi Ketua TAPD kabupaten untuk bersinergi dengan DPRD. Semoga Donggala tidak menjadi ibu yang rela menderita demi kebahagian anak anaknya yang dimekarkan saat ini. **

Berita terkait