Palu– Penerapan New Normal pasca pandemi covid-19 oleh Pemerintah RI jangan hanya memberatkan masyarakat luas. Olehnya, pemerintah harus bijak dalam menetapkan regulasi yang justru tidak memberatkan masyarakat.
Dr Muhtar Lutfi, selaku pemerhati kebijakan dalam bidang ekonomi menjelaskan, penerapan New Normal pasca pandemi covid-19, akan berdampak kepada perekonomian, khususnya perekonomian daerah, pada sektor perkebunan, pertanian, perikanan, peternakan dan transportasi serta distribusi logistik.
Menurut, Dr Muhtar Lutfi, sesuai dengan arahan dari presiden atas 9 sektor usaha yang dapat berjalan pada masa pandemi, ini merupakan momentum bagi pemerintah daerah untuk menggenjot produktivitas sektor-sektor tersebut, agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, serta membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi covid-19.
Di samping itu, yang juga tidak kalah pentingnya adalah distribusi logistik (kebutuhan pokok) harus menyebar secra merata pada seluruh wilayah, agar tidak lagi ditemukan warga yang kesulitan dalam memperoleh komoditas pokok, khususnya bahan makanan. Dengan berlakunya New Normal tersebut, tidak berarti masalah akibat pandemi ini selesai, jelasnya.
Hal ini, lanjut Dia, disebabkan oleh terdapatnya beberapa daerah yang masih masuk kategori zona merah, kuning ataupun hijau, sesuai dengan kondisi pandemi yang dialami. Jika masih terdapat wilayah yang masuk kategori zona merah dalam interaksi perekonomian antar daerah, maka ini akan mengakibatkan mobilitas tenaga kerja dan distribusi barang dan jasa akan terganggu.
“Ini terbukti, misalkan dengan penghentian penerbangan group Lion sejak tanggal 5 juni, ini karena banyak calon penumpang yang ingin bepergian tetapi tidak memiliki surat keterangan sehat/bebas covid,” ujarnya.
Menurutnya, untuk kasus-kasus seperti ini, pemerintah harus bijak dalam menetapkan regulasi yang justru tidak memberatkan masyarakat, seperti tindakan yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Tolitoli, yang membebaskan biaya pemerinksaan kesehatan bagi warganya yang akan bepergian.
Tindakan yang bijak dari pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan dalam era pandemi ini, serta New Normal yang akan segera diterapkan akan berdampak positif bagi perkembangan ekonomi ke depan.
“Sebaliknya, jika pemerintah gegabah dalam menerapkan kebijakan, maka tidak menutup kemungkinan justru akan menyebabkan perekonomian daerah akan tetap terpuruk,” pungkasnya.
Secara pribadi bagi saya New Normal ini pilihan yang memang untuk saat ini lebih tepat. Bahwa ada resiko dalam setiap kebijakan, yah itu sudah pasti. Salah satu efek positif New Normal adalah pada putaran ekonomi. Karena, New Normal akan membuka akses dunia usaha kembali hidup khususnya perdagangan. Nah, standar dan syaratnya memang harus sesuai protokoler kesehatan. Ini juga bukan tanpa resiko yaitu efek pada pembiayaan, ujar Dr Muhammad Khairil, S,Ag.
“Dilematis memang, tapi idealnya test kesehatan ini gratis atau hanya diberlakukan pada ekonomi menengah ke atas, jangan berlaku untuk semua. Kasian masyarakat kita yang lemah,” ungkapnya. ***
Reporter: Yohanes Clemens