Tawaeli,- Sejak pagi dini hari (Selasa, 14 Juli 2020) sejumlah ruas jalan Kebun Kopi Trans Sulawesi perbatasan Kota Palu dan Kabupaten Donggala mulai longsor. Hal itu dikarenakan sejak Kamis 9 Juli 2020 sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah diguyur hujan dengan intensitas tinggi. Bahkan sejumlah desa di Kabupaten Sigi dan Parigi Moutong diterjang banjir bandang.
Ruas jalan kebun kopi yang longsor sangat membahayakan pengendara yang melintas. Nampak sebuah foto dikirim ke redaksi kailipost.com sejam yang lalu oleh akun medsos Muryawan Hadiono pukul 06.31 Wita. Ia melaporkan bahwa dirinya melintas dan melihat sejumlah ruas longsor di Kebun Kopi arah ke Parigi Moutong. Sejumlah alat berat nampak sudah bekerja menyingkirkan longsoran tanah pasir dan lumpur di beberapa titik longsor.
Sebelumnya, Warga Desa Pombewe, Mamat (40-an) nyaris tewas diseret arus sungai malam ini pukul 22.15 Wita. Ia diseret arus sungai sejauh 300 meter karena menonton bersama warga air sungai meluap. Untung dapat diselamatkan.
Menurut keterangan warga kepada kailipost.com di lapangan memantau banjir Sigi, bahwa Mamat dengan warga di tepi sungai melihat air sungai terus meluap. Tujuannya mencegah jangan sampai sungai meluap menerjang desa mereka.
Di lokasi jembatan Pombewe juga ditutup karena rawan anjlok hingga menjadi tontonan warga. Untungnya warga dapat menyelamatkan dirinya yang sudah terbawa arus sejauh 300 meter. ***
reporter: rizky ade