Palu,- Hadianto Rasyid dan dr Reny Lamadjido, selaku Calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palu, Sabtu (14/11/20) malam, dikukuhkan sebagai warga kehormatan Kerukunan Keluarga Nusa Tenggara Timur (KKNTT) Sulawesi Tengah (Sulteng).
Pengukuhan yang dirangkaikan dengan dialog terbuka tersebut digagas oleh KKNTT Sulteng, kemudian ditandai dengan penyematan atribut simbol keadatan, yakni Lega dan Wuli, oleh para sesepuh KKNTT Sulteng. Maka lewat penyematan atribut tersebut, keduanya resmi didapuk sebagai warga kehormatan KKNTT Sulteng.
“Sosok Hadianto bukan orang asing bagi KKNTT. Hadianto selalu mendukung segala kegiatan yang dilaksanakan oleh KKNTT Sulteng, baik secara moril maupun materil,” ujar Ketua KKNTT Sulteng, Johannes B. Napat, dalam sambutannya.
John Budiman mengatakan, proses penentuan sikap KKNTT untuk menjatuhkan dukungan bagi paslon Hadi-Reny, sudah melalui proses seleksi yang luar biasa. Sehingga, kata Dia, untuk menentukan pilihan bagi KKNTT Sulteng, bukan sesuatu yang gampang.
“Maka kami tidak minta banyak hal dan janji. Kami hanya butuh kepastian soal lapangan kerja bagi generasi muda kami ke depan. Dengan latar belakang sebagai entrepreneur, kami yakin, pasangan Hadi-Reny bisa mengatasi masalah tersebut,” ungkapnya.
Selanjutnya, kata dia, kedua yang menjadi acuan bagi KKNTT Sulteng yakni, pasangan Hadi-Reny, menurut KKNTT Sulteng merupakan satu-satunya paslon, yang memasukkan mitigasi bencana dalam programnya.
“Tentu hal ini adalah cerminan kepedulian seorang sosok pemimpin terhadap keselamatan masyarakatnya, melihat riwayat kebencanaan di wilayah Kota Palu,” jelasnya.
Sementara, Hadianto dalam sambutannya mengatakan, sebuah kehormatan besar bagi dirinya dan dr Reny, dikukuhkan sebagai warga kehormatan KKNTT Sulteng. Dia mengatakan, dengan dukungan kita semua, semoga dirinya bersama dr Reny dapat meraih hasil yang menggembirakan pada kontestasi pilkada Kota Palu 2020.
“Saya bersama dr Reny berharap kedepan bisa membawa dan memberikan kehormatan yang besar kepada KKNTT Sulteng dan masyarakat Kota Palu. Ini akan menjadi catatan dalam perjalanan hidup kami, bahwa kami bukan hanya orang Palu tapi saya juga adalah warga KKNTT,” ungkapnya.
Hadi melanjutkan, telah menjadi fokus bagi dirinya dan dr Reny, untuk membangun kepedulian dan perhatian kita terhadap masyarakat kita yang berasal dari daerah lain. Pemerintah ujarnya, biasa saja membantu, misalnya dalam hal pembangunan asrama untuk anak-anak dari kerukunan yang ada di Kota Palu, agar silaturahmi antara kita semakin baik dan masyarakat merasa tidak ada batasan terhadap masyarakat, tidak ada sekat, dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.***
Reporter: Yohanes Clemens