Pengamat: Politik Uang Merusak Demokrasi

  • Whatsapp
Pengamat dan Akademisi, Dr. Ilyas, S.Sos, M.I.Kom saat memberikan pernyataan mengenai praktik money politic/Foto: Nizam

Palu,- Menjelang voting day Pilkada Serentak tanggal 09 Desember mendatang, Koordinator Prodi Ilmu Komunikasi di Universitas Tadulako (Untad), Dr. Ilyas, S.Sos, M.I.Kom, mengemukakan tanggapannya terkait money politics yang menurutnya dapat mencederai dan merusak sistem demokrasi.

Akademisi dan juga pengamat politik tersebut menjelaskan, bahwa kegiatan money politic ini dapat merusak demokrasi, karena masyarakat dipaksa untuk menggadaikan masa depannya demi uang yang sebenarnya nilainya tidak seberapa.

“Menurut saya, money politic ini bisa merusak demokrasi, karena memaksa masyarakat untuk menggadaikan masa depannya hanya untuk uang Rp50 ribu atau Rp100 ribu,” ujar Dr. Ilyas saat ditemui kailipost.com, Jum’at (20/11/2020).

Dalam hal ini, sebagai pengamat politik, Dr. Ilyas juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak menerima atau menolak kegiatan money politic dan jangan menggadaikan massa depan anda dengan sejumlah uang.

“Untuk masyarakat, janganlah menerima kegiatan money politik ini, dan jangan gadaikan masa depan anda untuk uang yang apabila dibelikan rokok atau pulsa langsung habis,” tutupnya. ***

Reporter: Muhamad Nizam

Berita terkait