Palu,- Care Indonesia melakukan serah Terima Emergency Equipment Untuk Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di Desa Bolapapu dan Mataue, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi.
Care Indonesia sebagai organisasi kemanusiaan telah berkontribusi dalam kegiatan tanggap darurat dan pengurangan risiko bencana di Indonesia sejak implementasi program tanggap darurat dan rekonstruksi pasca bencana tsunami di Aceh tahun 2004.
“Care Indonesia di Sulawesi Tengah (Sulteng), telah dan sampai saat ini mendukung masyarakat Sulteng di kabupaten Sigi, Donggala dan Palu Kota yang terkena bencana gempa dan likuifaksi pada, 28 September 2018 silam, dengan berbagai program tanggap bencana maupun pasca bencana,” ujar Hilda Rumambi, Program Manager CARE Indonesia, Rabu (16/12/2020).
Dia menjelaskan, pada bulan Agustus lalu, telah terjadi bencana banjir bandang yang menelan korban di Desa Bolapapu dan Mataue. Untuk mendukung pemulihan setelah bencana, kata dia, Care Indonesia mendukung masyarakat dampingan di 2 Desa tersebut, dalam bentuk fasilitas air bersih berupa membangun perpipaan air dan bak air yang telah rusak akibat bencana.
Untuk peningkatan kapasitas masyarakat dan mitigasi terhadap bencana yang sering terjadi di wilayah ini, Care Indonesia, tanggal 13 Desember 2020 telah memberikan bantuan 13 macam alat Emergency Equipment untuk FPRB di Desa Bolapapu dan Mataue.
“Adapun ke-13 macam alat tersebut adalah: Senter Led Jarak Jauh 20 buah, Genset 2000 watt 4 buah, Head Lamp 70 buah, Sepatu Boots 70 buah, Jas Hujan (70 buah), Golok tebas 20 buah, Peluit 70 buah, Life Jacket 70 buah, Rescue Helmet 70 buah, Kompor Gas Besar 4 buah, Tabung Gas beserta regulatornya 4 buah, Perabot untuk Dapur Umum lengkap, Tenda 4 buat, Webbing 100 meter, Tali Karmantel 100 meter, Karabiner 10 buah, Figure Eight 4 buah dan Fly Sheet 4 buah,” paparnya.
Sehingga lanjut Hilda, ia juga menyampaikan pesan dari CEO Care Indonesia, Bonaria Siahaan dan Sulawesi Team Leader CARE Indonesia Buttu Ma’dika, bahwa barang-barang yang diberikan ini agar dapat digunakan sesuai peruntukannya dan menjadi aset desa yang masing-masing yang dikelola oleh Forum PRB. ***
Reporter: Yohanes Clemens