Pandemi, Utang Indonesia Tembus Rp6.074 Triliun

  • Whatsapp

Kailipost.com,- Masa Pandemi membuat tumpukan utang Indonesia makin tinggi, hal ini disebutkan dalam sebuah data Narasinewsroom bahwa utang Indonesia naik menjadi 27%.

Pada akhir Desember 2020 utang Indonesia di angka Rp6.074 triliun, angka ini meningkat dibandingkan Desember 2019, yakni Rp4.779 triliun. Rasio utang Pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada akhir tahun lalu ikut naik.

Rasio utang indonesia pada akhir Desember 2019, 29,8% dari PDB (Rp4.799 triliun). Namun pada akhir Desember 2020 rasio utang Indonesia naik menjadi 36,68% dari PDB (Rp6.074 triliun).

Peningkatan utang ini disebabkan karna adanya konsekuensi penanganan covid 19 dan program pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Dalam kondisi resesi, Pemerintah melakukan intervensi melalui stimulus fisikal dengan fokus pada bidang kesehatan, perlindungan sosial, dukungan bagi dunia usaha yang terintegrasi dalam program pemulihan ekonomi nasional.

Dikabarkan Pemerintah masih akan berutang Rp1.654,92 triliun lagi pada tahun 2021. Dalam APBN 2021 pemerintah menargetkan akan menarik utang baru melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp1.207,3 triliun. Utang tersebut nantinya akan digunakan untuk menutup defisit APBN 2021 yang ditetapkan Rp1.006,4 triliun.

Sementara mengutip kompas.com, Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani menyebutkan utang Pemerintah masih dalam posisi aman. Lantaran rasionya masih dibawah batas maksimal, yakni 60% dibawah PDB.

“Portofolio utang Pemerintah dikelola dengan hati-hati dan terukur, pemerintah melakukan diversitivikasi portofolio secara optimal untuk meningkatkan efisiensi utang (biaya dan risiko minimal), baik dari sisi instrumen, tenor, suku bunga, maupun mata uang,” ujarnya. ***

Reportase: Zhein Fatur Ramadhan

Berita terkait