Akses Jalan ke Kampus Untad Morowali, Bila Hujan Berlumpur

  • Whatsapp
banner 728x90

MOROWALI,- Beberapa tahun yang lalu, Kabupaten Morowali patut berbangga dengan adanya fasilitas perkuliahaan bagi mahasiswa yang tak perlu lagi keluar daerah untuk menuntut ilmu.

Hadirnya Kampus Untad II Morowali yang merupakan hasil kerjasama antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali dengan Universitas Tadulako (Untad) Palu tidak mulus perjalanannya, karena berbagai kendala harus dilalui, salah satunya soal sengketa lahannya.

Namun seiring berjalannya waktu, hal itu sedikit demi sedikit mulai terselesaikan. Bagaimana kondisi Kampus II Untad di tahun 2021 ini? Berikut penjelasan beberapa pihak, baik mahasiswa maupun tokoh masyarakat serta tokoh pendidikan.

Salah seorang mahasiswa Untad II Morowali, Muzikho dari Fakultas Teknik Sipil mengatakan bahwa kondisi kampus saat ini sangat baik daripada sebelumnya, dikarenakan sudah memiliki beberapa fasilitas ruangan walaupun belum memadai. Dikatakannya, kendala yang masih dihadapi mahasiswa adalah kondisi akses jalan memasuki kampus.

“Kalau musim penghujan, jalan masuk sangat jelek karena berlumpur, dan kondisi jaringan telekomunikasi yang kurang bagus, serta belum masuknya jaringan wifi yang sangat dibutuhkan PSDKU Untad Morowali,” ungkap Muzikho.

Ia berharap agar Pemerintah Daerah fokus membantu penyelesaian pembangunan seperti di masa pemerintahan sebelumnya.

“Harapan saya sebagai mahasiswa adalah, jika Bupati terdahulu membantu bangunan kampus, maka kalau boleh, Bupati sekarang kami mohon bisa membantu akses jalan agar segera diaspal, begitupula dengan jaringan internet yang cepat serta menuntaskan pembangunan yang belum terselesaikan. Kami juga menyampaikan terima kasih atas bantuan pendidikan yang diberikan Pemda Morowali serta segala bentuk bantuan kepada PSDKU Untad Morowali,” jelasnya.

Muzikho juga mengatakan, masih ada satu bangunan yang terletak di depan kampus namun belum diselesaikan hingga saat ini. “Ada satu bangunan lagi di depan kampus, tapi belum selesai, semoga bisa cepat diselesaikan supaya tidak mubazir,” lanjutnya.

Sementara, anggota DPR-RI asal Morowali yang juga pernah menjabat sebagai Bupati Morowali 2 periode dan dikenal sebagai Bapak Pendidikan Morowali, Anwar Hafid yang diminta tanggapannya menguraikan bahwa, kehadiran Kampus 2 Untad satu-satunya diluar Untad hanya ada di Morowali, dan itu terwujud atas perjuangan Kerukunan Keluarga Bungku yang ditopang oleh Pemerintah Daerah.

“Mimpi besar kita semua pada saat itu bahwa untuk membangun SDM masyarakat Morowali dan sekitarnya dibutuhkan adanya lembaga pendidikan setingkat Perguruan Tinggi (PT) di Bungku, dan Alhamdulillah mimpi itu terwujud dengan adanya kampus Untad di Morowali, tidak mulus perjalanannya, akan tetapi dengan kesabaran dan niat baik semua pihak, sedikit demi sedikit bisa diatasi,” ungkapnya.

Anwar Hafid menyampaikan, ada beberapa hal yang perlu menjadi saran kepada Bupati saat ini demi kemajuan kampus tersebut.

“Kalau boleh, saya hanya menyarankan, yang pertama, mohon dapat dilanjutkan pembangunan fasilitas dan sarana perkuliahan yang sementara belum rampung, misalnya mess dosen dan penambahan ruang kuliah dengan target jangka pendek 5 program studi (prodi), yang kedua tentunya mohon juga bantuan Pemda untuk dapat menyelesaiakan beberapa bidang tanah pengembangan yang belum sempat dibebaskan pada saat itu, demikian juga akses jalan menuju lokasi kiranya dilakukan percepatan,” urainya.

Ia juga mengatakan, master plan kampus tersebut sudah ada, tinggal pelakasanaan pembangunannya secara bertahap.

“Kita tentunya sangat berharap suatu saat nanti, kampus ini bisa mandiri dan menjelma menjadi sebuah universitas yang berdiri sendiri seperti yang kita cita-citakan waktu itu dengan nama Universitas Maleo, dan Insya Allah saya siap setiap saat apabila Pemda Morowali membutuhkan saran, pendapat atau masukan untuk tujuan besar ini, demi kemajuan Bumi Tepe Asa Moroso khususnya SDM unggul,” tandas Anwar Hafid.***

Reporter: Bambang Sumantri

Berita terkait