Palu,- Komandan Korem 132/Tadulako Brigadir Jendral (Brigjend) TNI Farid Makruf, sangat menyayangkan terkait dengan rehabilitasi-rekonstruksi dampak bencana 28 September 2018 silam yang belum kunjung selesai hingga memasuki tahun ke-3 kini.
Bahkan, Brigjend TNI Farid mengatakan, yang harus dibangun saat ini adalah semangat para pejabat terkait rehab-rekon.
“Pejabat harus bertanggung jawab sama rakyatnya, coba lihat dua tahun ngak selesai kira-kira harusnya bagaimana. Pejabat itu harus sabar, harus bersatu padulah, kalau kerjaannya tidak selesai. Jangan hanya ngeles, uang sudah saya salurkan kok Pak, terserah mereka mau apa. Itukan tidak tanggung jawab,” ujar Danrem 132/Tadulako, Minggu (07/02/2021) malam kepada kailipost.com.
Danrem melanjutkan, coba dilihat kembali, sebenarnya tujuan awalnya dari rehab-rekon itu apa.
“Apa membuatkan mereka rumah tok, kasih uang supaya jadi Rumah tok. Itu dulu yang di telusuri, karena bukan saya yang jago, ngak,” tandasnya.
Bicara mengenai persoalan, lanjut dia, sekarang sudah dua tahun, dan Hunian Sementara yang saat ini masih banyak ditinggali penyintas sudah mulai dihancurkan.
“Belum adanya penyelesaian, kenapa? Tentunya karena ada banyak masalah. Pertama, banyak tanah HGU yang seharusnya bisa dimanfaatkan itu tidak bisa diambil, karena yang mungkin tidak tahu saya, proses kok demikian susah padahal negara yang butuh,” ujarnya.
“Saya sudah pernah berkonsultasi kepada seorang pejabat BPN, di luar sini, beliau bilang gampang kok untuk mendapatkan tanah negara,” sambungnya. ***
Reporter: Yohanes Clemens