Palu,- Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK) dalam sorotan. Hal ini setelah Forum Masyarakat Penyelamat Uang Negara (FORMATUR) mensinyalir adanya pengurangan penawaran yang dilakukan BP2JK. Bukannya memperbaiki diri, FORMATUR menilai malah merespons aksi dengan pencitraan.
“BP2JK dalam klarifikasi pada awak media tidak menjelaskan maksud dari pengurangan penawaran. Mereka malah melakukan pencitraan, dan berharap belas kasihan,” ujar Imam Safaad Koordinator FORMATUR.
Dugaan kongkalikong tender di BP2JK adalah rahasia umum yang terjadi. Faktanya banyak proyek yang lamban dan mangkrak akibat pelaksanaan tender yang bobrok. Selain itu, BP2JK yang menyebut ada semacam teror dalam tender itu juga harus dibuktikan. Jangan sampai itu hanya gimik untuk meminta belas kasihan.
“Kami mendesak aparat hukum untuk melakukan pengawasan ketat dalam tender yang terjadi di BP2JK. Bagi kami BP2JK Sulteng harus dievaluasi. Kami minta semua pengurusnya sekarang sebaiknya diganti,”tuntutnya.
Sebelumnya, Forum Masyarakat Penyelamat Uang Negara (FORMATUR) melakukan aksi unjuk rasa di kantor Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK) Sulteng, di Jalan Gn Bosa, Palu, Kamis (03/06).
Dalam orasinya Koordinator aksi Mudin mengatakan, BP2JK dalam satu tahun terakhir telah meresahkan dunia jasa konstruksi di Sulteng karena telah melakukak kongkalikong dalam pelaksanaan tender konstruksi, yang mengakibatkan terjadi pelanggaran persaingan usaha.
“Kongkalikong itu bermodus penawaran terendah hingga 40 persen yang mengakibatkan menurunnya kualitas pekerjaan jasa konstruksi. Paket proyek secara tekhnis dikerjakan secara amburadul, tidak sesuai besaran tekhnis, jauh dari pagu anggaran yang seharusnya,” ujarnya.
Mekanisme yang dibangun atas dasar kongkalikong ini, kata Mudin, telah mematikan kemampuan daya saing pengusaha lokal. ***
Reporter: Andono Wibisono