Palu,- Pandemi yang belum berakhir membuat masyarakat menjadi sulit dalam perekonomian khususnya petani, untuk itu Koperasi Rumah Merah Putih (RMP) bersama Asuransi Jasindo membuat terobosan baru melalui Pemberdayaan Modal Usaha (PMU) untuk petani di Sulawesi Tengah.
Ketua Umum Koperasi RPM Mahfud Masuara, mengenalkan program PMU yaitu membantu modal petani untuk menanam jagung tanpa perlu takut mengalami kerugian.
“Jadi kami akan kawal para petani dari awal dia pinjam modal hingga menjelang panen, sebab kami tidak mau seperti koperasi lain yang hanya meminjamkan modal tapi tidak dikawal sampai panen, untuk itu kami juga minta bantuan kepada Jasindo dalam asuransinya,” ujar Mahfud.
Tujuan diadakannya program ini agar bila suatu saat petani gagal panen, maka akan ada asuransi yang membantu dan juga membantu petani agar tidak terlilit hutang yang berlebihan.
Tahap perdana RMP bersama Jasindo akan membantu modal para petani sebanyak 50 hektar, dengan memberikan percontohan satu Kecamatan satu hektar. Namun masyarakat yang mau dipinjamkan modal harus menjadi anggota RMP.
Tujuan diadakannya program ini agar bila suatu saat petani gagal panen seperti diakibatkan oleh banjir, kebakaran, hama dll, maka akan ada asuransi yang membantu dan juga membantu petani agar tidak terlilit hutang yang berlebihan.
Sementara, Manager Pertanian RMP, Ir Andi Sofyan Yotolembah, M.Si. mengungkapkan alasan RMP menggandeng Jasindo sebagai asuransi program PMU. ,”Kita akan berdayakan petani kita dengan asuransi Jasindo bila nanti gagal panen, mereka tidak takut kerugian,” ujar Sofyan.
Bila kerugian atau kerusakan yang dialami petani diatas 75% maka pihak Jasindo wajib mengganti dengan asuransinya.
Sofyan menambahkan bahwa RMP tidak hanya sekedar memberikan modal untuk petani, namun juga mempunyai target 1 hektar harus memiliki 83.333 tanaman jagung.
Bila dalam satu tongkol jagung beratnya 100 gram, maka dipastikan satu hektar akan menghasilkan 8,3 ton jagung.
Dalam peminjaman dana petani akan diberikan Rp.15 juta namun harus sesuai ketentuan dan aturan RMP, sehingga petani tidak asal menanam dan memanen yang ujung-ujungnya mengalami kerugian.
“Kami akan dampingi petani dari awal hingga menjelang panen, supaya mereka tahu kapan waktunya dipupuk, dipanen, dan harga pasarannya,” ujar Sofyan.
Peninjauan lahan dari RMP jangan sampai lahan tidak sesuai syarat, contoh lahan disitu tidak ada air maka tidak akan diberikan jaminan bantuan RMP sebab disitu akan gagal.
Sementara itu, tercatat Anggota RMP sekitar 4.446 orang terdaftar aktif.***
Reporter: Zein Fatur Ramadhan