Oknum Polisi Rasis dan Arogan; Pelanggar Sempat Minta Maaf

  • Whatsapp
banner 728x90

Palu,- ‘’Laporkan ke Kapolda, Saya tidak takut. Dasar tuan tanah, salah masih babantah. Orang Palu memang susah diatur.’’ Itu ucapan oknum polisi lalu lintas yang emosi ketika menahan seorang pengendara motor yang kepergok melanggar rambu lalu lintas di pertigaan Jalan Juanda dan Jalan Gunung Sidole, Kamis pagi (16/09/2021) pukul 07.00 Wita.

Adalah lelaki Yusrin L Banna, kepada kailipost.com meminta agar sikap oknum Polantas tersebut tidak terulang dan sangat tidak patut dicontoh karena sangat rasis dan arogan.

Ceritanya, ia melanggar rambu lalu lintas dengan terus berbelok ke kiri dari arah Gunung Sidole ke Jalan Juanda Palu. Ia pun dicegat Polantas. Ia pun berhenti dan meminta maaf ke Polantas tersebut karena buru – buru dan telah melanggar.

Yusrin, pun terus mengucap penyesalan dan meminta maaf telah melanggar. Oknum Polantas terus mengajaknyan melihat papan yang terpasang di tiang rambu traffic light. ‘’Iya Pak maaf saya sudah membaca dan saya salah. Setiap hari saya lewat sini. Itu rumah saya Pak. Maaf sekali,’’ jawab Yusrin.

Mungkin karena merasa pengendara ini membantah, oknum Polantas pun makin emosi dan mengatakan, “Sudah tuan tanah masih babantah. Orang Palu memang keras kepala tidak bisa diatur. Suka melanggar. Saya dari Bali. Catat namaku. Laporkan ke Kapolda, saya tidak takut,” dengan suara meninggi.

Melihat gelagat oknum polisi itu emosi, Yusrin tetap melayani dengan menyampaikan permohonan maaf. ‘’Silahkan dimuat keterangan saya. Agar menjadi pelajaran. Termasuk kepada saya pribadi agar tidak lagi melanggar dan kepada siapapun agar tidak rasis dan arogan ketika menjalankan tugas apapun,’’ terang jurnalis trussulteng.com itu. ***

Berita terkait