Palu,- Masalah klasik dan tiap tahun berulang. Tidak ada antisipasi. Selalu akhir tahun antrian panjang mobil – mobil truk proyek dan truk angkutan galian C berjejer mengular hingga hampir sekilo meter di setiap SPBU. Pemandangan ini tidak hanha di kabupaten – kabupaten di Sulawesi Tengah. Bahkan sudah terang – terangan di dalam Kota Palu.
Pertanyaan sederhana, apakah ada kekurangan pasokan BBM jenis solar setiap akhir tahun? Apakah ada permainan di level distribusi dari Depot Pertamina Loli Kabupaten Donggala? Benarkah faktor cuaca saja? Bukan faktor ‘main mata’ memainkan BBM Subsidi jenis Solar? Setiap tahun berlalu dan hingga kini pertanyaan – pertanyaan tersebut tak pernah dapat dijawab tuntas. ‘’Kasihan oknum aparat di bawah disalahkan terus tidak tegaslah, tidak mau pedulilah. Ini masalah pelik yang bisa diselesaikan para pejabat selevel gubernur dan jenderal polisi dan jenderal TNI di Sulteng,’’ terang Marwan, SH pengamat sosial kemasyarakatan Sulteng di Palu (22/09/2021).
Olehnya, kata Marwan kejadian Selasa 21 September 2021 yang viral di media sosial tentang penangkapan basah mobil jenis mini bus yang ternyata di dalamnya ada tangki Solar di TKP SPBU Jalan Kartini Palu Timur adalah kasus yang berulang dan klasik. ‘’Kan sebelumnya pernah ada juga. Kok kenapa berulang? Kenapa SPBU tidak jera? Kenapa tidak ada tindakan tegas? Kenapa? Mengapa? Yang punya SPBU siapakah?,’’ ujar Marwan sambil menambahkan bahwa pertanyaan – pertanyaan publik itu mestinya tuntas dan cepat diselesaikan oleh pemerintah.
Ia berharap Gubernur Rusdy Mastura cekatan bertindak, berbuat dan bersikap. Ia meminta agar seluruh aparat kepolisian dan TNI serta lembaga non pemerintah bahu membahu membantu agar keresahan sosial tidak makin menjadi – jadi. ‘’Rakyat sudah susah. Sudah tiga tahun pasca bencana belum pulih ekonomi. Ada korona makin tertindis dan terhimpit kesempatan usaha, sekarang ada fakta – fakta pelanggaran hukum mestinya diminimalisir jangan jadi sebuah kerawanan dan kekacauan sosial. Harus peka dengan gejala sosial di masyarakat,’’ terangnya memberi solusi. ***
jurnalis utama kailipost.com : andono wibisono