Bertemulah keduanya di tempat yang ditunjukkan Iptu ID, sebuah hotel di Parigi. Terjadilah hal bejat sang Kapolsek merampas kehormatan sang anak remaja dengan iming – iming ‘barter kasus’ sang ayah.
Usai melampiaskan nafsunya, Iptu ID memberikan uang. Uang tersebut untuk ibunya, kata Kapolsek itu. Bukan untuk membayar jasa ‘esek – esek’ dan ia ucapkan lagi akan segera membantu ayahnya ditahanan.
Tak cukup sekali, nafsu ID kembali meminta Siti melayani kedua kalinya. ‘’Chat – chat masih saya simpan apa yang dikatakan. Apa yang dirayukan dan dijanjikan,’’ ujar Siti yang masih nampak shock karena akibat berita ini viral dirinya banyak ditemui wartawan dan pihak lain.
Lantas bagaimana institusi kepolisian merespon pemberitaan ini? Sejumlah pihak di Polres Parigi Moutong enggan memberikan keterangan. Semua senada mengaku bahwa kasus ini sudah sampai ke Polda dan Mabes Polri. Bahkan Kompolnas sudah bereaksi.
Terpisah, pihak Propam Polda Sulteng pun belum memberikan keterangan pers resmi. Sejumlah anggota Propam mengaku bahwa nanti akan ada keterangan resmi dari pihak Humas Polda. Warga menantikan penegakan hukum yang seadil – adilnya bagi oknum polisi yang tak bermoral. ***
editor/sumber : andono wibisono/detik.com/katadata
