Parimo,- Kepala Sub Bidang (Kasubid) Sosial Budaya Bapelitbangda Parimo, Irdan mengatakan, sebanyak 36 desa yang ditetapkan sebagai lokasi fokus (Lokus) penanganan stunting tahun 2021 di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo).
Puluhan desa tersebut menjadi prioritas untuk terus dilakukan monitoring sebanyak dua kali setiap enam bulan untuk melihat perkembangan indeks penurunan angka stunting.
Menurut Irdan, pada tahun 2022 mendatang terdapat ketambahan lokasi fokus menjadi 45 desa. Pertambahan desa ini bukan faktor peningkatan kasus stunting, tetapi terjadi penyebaran ke beberapa desa yang semula tidak masuk sebagai lokus.
“Hal ini menjadi analisis pemda, secara prevalensi persennya menurun, akan tetapi (kasus stunting ) desanya yang menyebar,” jelas Irdan.
Ia mengatakan, pada tahun 2022, Pemda Parimo akan lebih memfokuskan prioritas program kegiatan pada desa-desa lokus meluli strategi penanganan yang maksimal, sebab berdasarakan presentase hasil evaluasi masih ada beberapa program yang belum terlaksanan sesuai harapan.
“Olehnya, hasil dari apa yang sudah dilakukan dan memberikan dampak terhadap penurunan prevalensi atau kerutinan stunting yang ada di Parimo perlu terus dijalankan dengan baik. Maka perlu fokus pada data persentase. Jika diangka dua, lima keatas itu masuk dalam kategori merah, bearti tingkat presentasenya tinggi, maka intervensinya harus lebih difokuskan,” tutur Irdan.
Kasubid, Irdan mengatakan, hasil penanganan Pemda Parimo yang turun sehingga mencapai persentasi 11,4 persen angka stunting adalah sebuah capaian yang sangat progres yang perlu dipertahankan.
“Itu adalah sebuah capaian dan progres yang luar biasa, dan atas kerja ini juga kami mendapat informasi dan apresiasi dari Provinsi,” ujarnya. ***
Reporter: Supardi Musrip