Pemkab Parimo Masih Fokus Tangani Stunting

  • Whatsapp

Parigi Moutong,- Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) melalui Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Parimo terus seriusi tangani stunting di Parimo. Hingga kini, Pemda terus berupaya menurunkan angka stunting melalui berbagai upaya, diantaranya membangun sinergitas bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam program kolaboratif demi memastikan masalah stunting teratasi.

Seperti diketahui, Stunting adalah dimana kondisi tinggi badan anak lebih pendek dibanding tinggi badan anak seusianya. Di Indonesia, kasus stunting masih menjadi masalah kesehatan dengan jumlah yang cukup banyak. Salah satu penyebabnya yakni kekurangan gizi kronis akibat minimnya asupan gizi diberikan dalam waktu cukup lama. Kasus serupa (stunting) ini pun melanda beberapa desa di Kabupaten Parimo.

Keseriusan dalam upaya penanganan itu kembali ditegasi dalam rapat rapat koordinasi (Rakor) tentang teknis percepatan penurunan Stunting bersama sejumlah OPD terkait diantaranya Dinas Pekerjaan Umum dan Pertanahan (PUPRP), Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Dinas Pertanian dan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten, di gedung Bapelitbangda Parimo, Senin (8/11/21).

Pemerintah kecamatan dan desa yang menjadi lokasi fokus (Lokus) penanganan stunting tahun 2021 pun turut dihadirkan dalam Rakor.

Diketahui, tujuan pelaksanaan Rakor ini mengevaluasi penanganan yang sudah dilakukan. Sehingga target penghargaan tahun 2021 oleh Pemerintah Provinsi Sulteng diberikan kepada Kabupaten/Kota yang dinilai terbaik dalam penanganan stunting bisa diraih oleh Parimo.

“Maksud dari kegiatan hari ini berkaitan dengan pemaparan hasil monitoring sekaligus persentase, sudah sejauh mana program kegiatan yang masuk kedalam desa lokus stunting tersebut,” jelas, Kepala Sub Bidang Sosial Budaya Bapelitbangda Parimo, Irdan.

Irdan menjelaskan, sejumlah desa yang ditetapkan menjadi lokus penanganan tahun 2021, dinilai telah memberikan kontribusi besar terhadap keberhasilan program prioritas Pemda tersebut, sebab berhasil menekan dan menurunkan persentase stunting.

Meski demikian, evaluasi tetap perlu dilakukan guna mendapatkan solusi baru terkait strategi penanganan secara prevalensi yang efektif agar bisa terus mengalami penurunan yang signifikan terhadap desa-desa lokus.

“Diharap, dengan ditanganinya desa lokus stunting, maka akan mengalami penurunan signifikan setiap tahunnya,” jelas Irdan. *

Reporter: Supardi Musrip

Berita terkait