Perolehan suara masing-masing kandidat saat proses perhitungan suara saling beriringan.
Surat suara pertama yang dibuka adalah milik Hadianto Rasyid, lalu surat suara kedua, ketiga dan keempat menyebut nama Farden Saino.
Dua suara berikutnya memilih Hadianto hingga unggul tiga suara, namun kembali disamakan Farden.
Bahkan anleg DPRD Kota Palu itu sempat unggul lima suara dan dikejar Hadianto dan berbalik unggul satu suara.
Dua suara yang tersisa, satu mengarah ke Farden yang menjadikan kedua calon memiliki suara sama, yang membuat simpatisan makin bersorak.
Setelah suara terakhir dibuka, pertarungan pun menjadi milik Hadianto Rasyid.
“Ucapan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Dukungan ikhlas yang ini dan membuat perebutan suara cukup sengit dan hanya beda tipis, tentunya akan kami jawab dengan bekerja dengan baik dan membangun komunikasi dan memfasilitasi apa yang menjadi kebutuhan dan
keinginan askab/askot agar sepak bola Sulteng lebih maju,” kata Hadianto Rasyid usai kongres.
Reporter: Ikhsan Madjido