Morowali,- Dinas Pertanian dan Ketahanan Kabupaten Morowali, menggelar panen raya padi di Desa Emea Kecamatan Witaponda, Selasa (07/12/2021).
Panen raya tersebut dihadiri Bupati Morowali Taslim, Perwakilan Asuransi PT Jasindo, Kepala Kantor BNI Cabang Pembantu Bungku Sandra Towengke, unsur Tripika dan penyuluh pertanian.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Morowali Andi Irman dalam laporannya menyampaikan bahwa dalam satu tahun, Kabupaten Morowali memecahkan rekor di Sulawesi Tengah dengan mengadakan bantuan combine (kombain) alat panen sebanyak 10 unit.
Andi Irman menambahkan, pemerintah saat ini full dalam membantu para petani meskipun masih ada kekurangan.
“Kami tentunya berharap, dengan adanya perhatian full dari pemerintah, para petani bisa memanfaatkan dengan sebaik-baiknya fasilitas yang telah disalurkan” jelasnya.
Saat ini, kata Andi Irman, ada program dari Menteri Pertanian RI yaitu pertanian terintegrasi. “Misalnya saja ada petani memiliki lahan satu hamparan yang cukup luas, bisa dimanfaatkan untuk dikelola tanaman holtikultura seperti jagung dan sayuran, karena ke depan tidak ada lagi permintaan bantuan alat, namun yang ada hanya berupa program. Bagi para Petani yang memiliki lahan akan dibantu Pemerintah berupa bibit atau kebutuhan lainnya” katanya.
Berdasarkan hasil evaluasi, lanjut Andi Irman, pihaknya sempat menemukan ada petani yang memegang atau menguasai alat pertanian, namun tidak memiliki lahan yang pada akhirnya alat tersebut disalahgunakan hanya untuk disewakan kepada pihak lain.
Sementara, Bupati Morowali Taslim dalam sambutannya mengungkapkan, pada APBD tahun 2022/ Pemerintah Kabupaten Morowali telah menganggarkan dana sebesar Rp18 Milyar untuk mensubsidi biaya bajak dan panen, sehingga nantinya akan gratis dan menurunkan biaya operasional petani.
Selain itu, kata Taslim, Pemerintah Kabupaten Morowali juga telah menganggarkan penyertaan modal sebesar Rp5 Miliar di APBD tahun 2022, untuk dana talangan di Koperasi yang berkedudukan di Kecamatan Witaponda guna menjawab keluhan para Petani.
“Dengan adanya bantuan alat panen, ada penurunan biaya panen padi yang sebelumnya berkisar Rp18 ribu per karung, kini turun menjadi Rp12 ribu, yang nantinya akan ditindaklanjuti pada tahun 2022 untuk digratiskan” tandas Taslim.
Dalam kegiatan itu, juga dirangkaikan dengan penyerahan asuransi dari PT JASINDO kepada 2 orang petani, serta penyerahan Surat Keputusan (SK) Dewan Pengurus Daerah (DPD) Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (PERHIPTANI).***
Reporter: Bambang Sumantri