Palu,- Maria Ernawati secara resmi, diganti dengan pejabat baru Tenny Calvenny Soriton untuk memimpin Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tengah. Sebelumnya Maria Ernawati merupakan Kepala Perwakilan BKKBN Kalimantan Barat. Sementara itu Maria Ernawati, dimutasi menjadi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur.
Pengukuhan dan serah terima jabatan kepada Tenny Calvenny Soriton sebagai Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga berencana nasional (BKKBN) Sulteng oleh Gubernur Sulteng H.Rusdi Mastura dilakukan di Gedung Pogombo Kantor Gubernur Sulteng oleh, Rabu (5/01/2022).
Pengukuhan dan Sertijab yang digelar pagi tadi tersebut turut dihadiri Pejabat terkait, Forkopimda, dan juga Sekretaris Utama BKKBN Pusat Tavip Agus Rayanto.
Gubernur Rusdi Mastura berharap, Kepala BKKBN Provinsi Sulteng yang baru agar kebersamaan dan sinergitas BKKBN Sulteng tetap dijaga dengan baik, karena tahun 2022 ini adalah awal dimulainya RPJMD kami sebagai Gubernur & Wakil Gubernur. Program program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) yang digagas oleh BKKBN mempunyai manfaat dan urgensi bagi keberhasilan Visi Misi Gerak cepat membangun Sulawesi Tengah yang lebih sejahtera dan lebih maju, Karena BKKBN adalah mitra membangun keluarga berkualitas.
Apresiasi diberikan oleh Gubernur kepala BKKBN sebelumnya Maria Ernawati, karena dibawah kepemimpinan beliau dan berkat kerjasama yang dibangun dengan OPD terkait dan Mitra kerja maka laju pertumbuhan penduduk Sulteng dinilai stabil, Hal ini bisa dilihat dari menurunnya laju pertumbuhan penduduk (LPP) yang drastis dalam 10 tahun terakhir dari 1,95% pada tahun 2010 menjadi 1,22% pada tahun 2020, ungkap Gubernur.
Gubernur berharap kepada pejabat yang baru Tenny Soriton, agar dapat mempertahankan prestasi dan sekaligus meningkatkan Koordinasi, Integrasi, sinkronisasi dan sinergitas BKKBN dengan Pemprov karena masih banyak PR-PR pembangunan yang harus kita selesaikan antara lain masalah kemiskinan ekstrim, masih rendahnya kemampuan fiskal daerah, Covid19 dan ditambah lagi prevalensi stunting Sulawesi Tengah masih cukup tinggi. “Terang Rusdi Mastura. ***
Sumber: Biro Adpim Setda Prov Sulteng