Prof Basir : Pemimpin Tidak Boleh Cengeng dan Memelas

  • Whatsapp

kailipost Sebagai sahabat dan telah melewati berbagai fase perjalanan hidup, termasuk dalam praktek-praktek kepemimpinan di Perguruan Tinggi, boleh Anda menjelaskan hakikat seorang pemimpin dan kepemimpinan?


Basir Cyio Banyak pakar yang memberi batasan tentang leadership. Satu di antaranya adalah Anna Martin. Dia mengatakan leadership adalah “about mapping out where you need to go to “win” as a team or an organization; and it is dynamic, exciting, and inspiring. Yet, while leaders set the direction, they must also use management skills to guide their people to the right destination, in a smooth and efficient way” (kepemimpinan adalah tentang kemampuan dalam memetakan ke mana Anda harus pergi sebagai usaha meraih “kemenangan” (kesuksesan dalam memimpin) apakah sebagai tim atau organisasi; dan itu dinamis, menggairahkan, dan menginspirasi. Sementara itu, pemimpin menetapkan arah, mereka juga harus menggunakan keterampilan manajemen untuk membimbing orang-orang mereka ke tujuan yang tepat, dengan cara yang lancar dan efisien.
Di sini ada kata kunci yakni “dinamis, menggairahkan, dan menginspirasi”. Tiga hal inilah yang harus dimiliki. Jika kita memahami bahwa menjadi pemimpin adalah memahami apa yang akan terjadi saat jadi pemimpin, maka mestinya kita harus bersyukur dan bangga bila banyak dinamika yang dihadapi. Mengapa? Karena dari dinamika itu kita bangkit. Semua kapasitas kita tumpahkan. Semua kompetensi kita gunakan. Dan semua perangkat skill kita maksimalkan. Dengan pemahaman itu, sebagai leader yang ber-leadership, harusnya menjadikan dinamika sebagai sumber gairah, bukan sumber kelumpuhan dan lemas tak berdaya yang akhirnya cengeng dan memelas. Cengeng dan curhat ke mana-mana, bukanlah unsur yang ada dalam dimensi kepemimpinan.

Halaman selanjutnya…..

Berita terkait