JAKARTA – Salah satu pengurus DPP Partai Golkar yang bertanggungjawab pemenangan Pemilu di Wilayah Sulawesi, H Muhidin M Said menolak bila disebut Partai Pohon Beringin Rimbun itu mengusulkan penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden. Publik menurutnya, salah menafsirkan pernyataan Ketum Erlangga Hartanto.
‘’Pak Erlangga itu saat melihat petani sawit nih di Riau karena naik harga sawit. Saat itu ada aspirasi petani sawit minta pak Jokowi memimpin lagi. Alasannya mereka menikmati harga sawit naik. Pak Erlangga kan datang ke sana sebagai Menko Perekonomian untuk melihat pemulihan ekonomi, bukan politik. Jadi karena ada aspirasi demikian sebagai Ketum parpol ketika ditanya wartawan ya menyebut memang ada aspirasi berkembang begitu. Demikian ceritanya sampai jadi viral seolah – olah Partai Golkar mengusulkan tunda pemilu,’’ terang anggota DPR RI Dapil Sulawesi Tengah empat periode itu.
Lanjut Muhidin, bahwa Ketum Partai Golkar berbeda dengan partai lain yang jelas setuju Pemilu ditunda, seperti PKB dan PAN. ‘’Pak Erlangga hanya menyampaikan aspirasi dari bawah (minta Jokowi lagi) itu ada. Namanya aspirasi kan tidak bisa ditolak. Soal nanti kan ada konstitusi dan mekanisme kepemimpinan nasional. Ada MPR dan ada lembaga lainnya,’’ imbuh politisi Golkar itu.
Sampai saat ini, Partai Golkar masih kosentrasi dengan pemenangan Pemilu 2024. ‘’Saya baru saja dari Makassar melakukan rapat kordinasi pemenangan Pemilu 2024. Jadi kita masih mengikuti tahapan nasional yang sudah ada,’’ ujarnya sambil tertawa. ***
jurnalis utama kailipost.com : andono wibisono