Keempat; Cudy – Ma’mun juga diuji terkait janji politiknya ‘Kartu Biru’ yaitu bantuan ke masyarakat satu juta rupiah/KK setiap bulan dijanji kampanyenya. Padahal kartu biru itu telah dicabut sebagai alat peraga oleh KPU. Tahun anggaran 2022, sebesar Rp29 miliar digelontorkan untuk bantuan tunai ke warga miskin Rp1 juta/rumah tangga. Kini perlahan yang ‘mencoba mengulik – ngulik di media sosial’ sudah mulai mereda.
Kelima; Viral dan menjadi opini publik hingga hari ini adalah dugaan jual beli jabatan. Terpaan ini sangat berat karena Gubernur Rusdy Mastura diuji oleh orang – orang sekitarnya. Publik menuding birokrat – birokrat yang memanfaatkan jabatan Cudy diduga membawa sejumlah nama keluarga ke kotak jabatan dan memperjual belikan kotak jabatan. Cudy pun membentuk Tim Investigasi.
Masalah terakhir ini sangat disayangkan sejumlah pihak. Karena tudingan memalukan itu tidak terjadi bila tugas dan fungsi seperti Baperjakat, Setdaprov dan Tenaga Ahli Bidang Reformasi Birokrasi menjadi border (benteng) terakhir pimpinan. ‘’Mestinya usut jual beli jabatan itu. Di sisi lain ganti semua yang tak maksimal bekerja sesuai tugas dan fungsinya. Siapa pun termasuk tenaga ahli,’’ tegas beberapa relawan Cudy Maniak di Warung Kopi Palu. ***
editor : andono wibisono
