Jakarta- Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan kunjungan ke Ukraina dan Rusia. Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) harap kunjungan Republik Indonesia menjadi juru damai konflik Rusia-Ukraina.
Hal itu disampaikan Bendahara Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Abdul Robbi Syahrir, dalam keterangannya, Selasa (28/6/2022).
“PB HMI dalam hal ini, atas nama dan demi perdamaian, tentu sangat mendukung itikad baik Presiden Jokowi. Sebab, langkah seperti ini (juru damai Rusia-Ukraina) berkaitan erat dengan sikap politik luar negeri sebuah negara. Indonesia, sebagai negara yang mengedepankan prinsip politik luar negeri yang bebas aktif, sudah tepat mengambil sikap seperti ini,” kata Abdul Robbi Syahrir.
Menurutnya, Indonesia mempunyai hak untuk bebas menentukan sikap politik luar negeri. Langkah yang diambil oleh Presiden Jokowi dinilai telah sesuai dengan UUD 1945.
“Keputusan Presiden Jokowi berupaya untuk menjadi juru damai di antara dua negara yang tengah konflik. Ini pada prinsipnya, sesuai dan tidak keluar dari landasan konstitusional, dari mulai UU maupun UUD 1945. Oleh karena itu, PB HMI menilai bahwa keputusan ini tepat karena ini bagian dari pada menterjemahkan makna politik bebas aktif,” katanya Robbi.
PB HMI mengajak masyarakat Indonesia, untuk berdoa serta mendukung penuh langkah Indonesia untuk menjadi juru damai bagi Rusia-Ukraina. Diketahui, Rusia telah menginvasi Ukraina sejak Februari 2022.
“PB HMI mengajak kepada seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk bermunajat memanjatkan doa, agar proses pemerintah Indonesia menjadi juru damai bagi Rusia-Ukraina, agar berjalan dengan lancar dan sukses, agar perdamaian dunia dapat terwujud. HMI mendorong kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk mengedepankan, prinsip, Ukhuwwah Basyariah,” terang Robbi.