Rusia Rebut Pembangkit Listrik Terbesar Kedua di Ukraina!

  • Whatsapp
PLTU Vuhlehirsk, pembangkit listri terbesar kedua di Ukraina. (Foto: Reuters)
banner 728x90

Jakarta- Pembangkit listrik terbesar kedua di Ukraina, kini telah berhasil direbut oleh pasukan Rusia, dan sedang melakukan pengiriman besar-besaran pasukan ke tiga wilayah di Ukraina selatan. Demikian disampaikan seorang penasihat presiden Ukraina.

Dilansir dari kantor berita Reuters, Kamis (28/7/2022), pasukan Rusia mengatakan pada hari Rabu (27/7/2022) waktu setempat bahwa mereka telah merebut pembangkit listrik tenaga batu bara Vuhlehirsk era Uni Soviet secara utuh, dalam apa yang merupakan keuntungan signifikan pertama Moskow dalam lebih dari tiga minggu.

Oleksiy Arestovych, penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengkonfirmasi perebutan pembangkit listrik di wilayah Donetsk, Ukraina timur tersebut, tetapi mengatakan itu hanya “keuntungan taktis kecil” bagi Rusia.

Arestovych mengatakan, pengiriman besar-besaran pasukan Rusia ke Ukraina selatan tampaknya merupakan peralihan ke pertahanan strategis, dengan pasukan dikirim ke wilayah Melitopol, Zaporizhzhia dan Kherson.

Sebelumnya, otoritas Ukraina telah memperjelas niatnya untuk merebut kembali kota Kherson di Ukraina selatan, yang jatuh ke tangan Rusia pada hari-hari awal perang.

Oleksiy Danilov, sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, sebelumnya mentweet bahwa Rusia sedang memusatkan “jumlah maksimum pasukan” ke arah Kherson, tetapi dia tidak memberikan rincian.

Pasukan Ukraina di selatan mengatakan mereka telah membunuh 66 tentara musuh dan menghancurkan tiga tank dan dua gudang senjata dalam 24 jam terakhir. Pasukan Rusia menyerang kota Mykolaiv dengan beberapa peluncur roket, tambah mereka.

Pasukan Ukraina juga menggempur jembatan penting di Kherson, menutupnya untuk lalu lintas. Pejabat Rusia sebelumnya mengatakan mereka akan beralih ke jembatan ponton dan feri untuk membawa pasukan menyeberangi sungai.

Jembatan Antonivskyi tersebut menjadi perlintasan utama untuk menyeberangi Sungai Dnipro di wilayah Kherson. Jembatan yang menghubungkan Ukraina dengan Crimea yang dicaplok Rusia ini penting sebagai jalur untuk memperkuat personel dan menyalurkan pasokan kepada pasukan Rusia di wilayah Ukraina bagian selatan.

Selain melalui jembatan ini, satu-satunya opsi lainnya adalah bendungan di pembangkit listrik tenaga air di Kakhovka, yang juga digempur Ukraina pekan lalu namun masih terbuka untuk lalu lintas.

Rusia menginvasi Ukraina sejak 24 Februari dalam apa yang disebut Moskow sebagai “operasi militer khusus” untuk demiliterisasi dan “denazifikasi” tetangganya itu. Ukraina dan sekutunya menyebut invasi itu sebagai perang agresi yang tidak beralasan. ***

Editor/Sumber: Rizky/detik.com

Berita terkait