Jogja- Sri Lanka menjadi salah satu negara yang mengalami krisis parah saat ini. Bahkan, sebulan yang lalu negara di Asia Selatan itu sampai harus mengalami kelangkaan BBM. Padahal, masyarakat di sana sangat berpangku tangan dengan kendaraan bermotor. Kini pasokan BBM sudah mulai mencukupi di Sri Lanka, namun tetap saja pembeliannya dibatasi. Bagaimana dengan harganya?
Dilansir dari Economy Next, Rabu harga BBM di Sri Lanka justru baru saja mengalami penurunan setelah sempat naik pesat karena kelangkaan yang terjadi. Selama dua minggu ini, sudah dua kali Ceylon Petroleum
Corporation sebagai perusahaan pelat merah energi Sri Lanka menurunkan harga BBM.
Saat ini untuk bensin dijual di Sri Lanka dengan dua tipe yaitu oktan 92 dan 95. Bensin oktan 92 harganya 450 Rupee Sri Lanka atau sekitar Rp 18.369 per liter (kurs Rp 40,82), kemudian bensin oktan 95 harganya 540 Rupee Sri Lanka atau sekitar Rp 22.042 per liter.
Penurunan harga paling baru terjadi untuk BBM jenis solar yang dilakukan Ceylon Petroleum pada 2 Agustus kemarin. Untuk solar biasa harganya mencapai 430 Rupee Sri Lanka atau sekitar Rp 17.552 per liter, solar ini baru mengalami turun harga 10 Rupee Sri Lanka. Sementara itu untuk solar super harganya berada di 510 Rupee Sri Lanka atau mencapai Rp 20.818 per liter. Sementara untuk kerosin atau minyak tanah harganya sekitar Rp 3.551 per liter.
Di Indonesia sendiri BBM dijual dengan berbagai jenis, untuk bensin disediakan dari RON (kadar oktan) 89 hingga 98. RON 89 hanya disediakan oleh Vivo, harganya Rp 9.990 per liter.
Kemudian, di RON 90 ada Pertamina dengan produk Pertalite seharga Rp 7.650 per liter. Perlu diketahui Pertalite adalah salah satu BBM penugasan pemerintah, Pertamina diminta menahan harganya dan akan dikompensasi pemerintah.
Masih di RON 90, BBM jenis ini bukan cuma disediakan oleh Pertamina, namun juga disediakan oleh BP-AKR dengan harga mencapai Rp 17.195 per liter.
Di kelas RON 92, BBM paling murah ditawarkan Pertamina seharga Rp 12.500 per liter dengan produk Pertamax, yang perlu digarisbawahi produk ini bukan penugasan pemerintah ke Pertamina.
Lalu, di kelas RON 92 ada juga Vivo yang menjual Revo 92 paling mahal di angka Rp 17.500 per liter. Kemudian, Shell menjual produk Shell Super di harga Rp 17.300 per liter, dan BP-AKR dengan BP 92 di harga Rp 17.315.
Kemudian, untuk RON 95 harga BBM di Indonesia dipatok paling murah oleh Shell dengan harga Rp 18.300 kemudian paling mahal disediakan oleh Vivo dengan harga Rp 19.500.
Terakhir untuk bensin ada juga RON 98 yang dijual di Indonesia. Disediakan oleh Pertamina dengan produk Pertamax Turbo seharga Rp 17.900 per liter dan Shell V-Power Nitro+ dengan harga Rp 18.520 per liter.
Untuk kelas diesel alias solar, paling murah dijual oleh Pertamina, yaitu solar subsidi pemerintah seharga Rp 5.150 per liter. Sementara itu, untuk jenis solar non subsidi ada Dexlite dengan harga Rp 17.800 per liter dan Pertamina Dex seharga Rp 18.900 per liter.
Masih untuk solar, Shell juga menawarkan produk solar bernama Shell V-Power Diesel (Shell) dengan harga Rp 19.280 per liter. BP-AKR tak mau ketinggalan, produk BP Diesel ditawarkan dengan harga Rp 19.650 per liter. ***
Editor/Sumber: Faqih Azzura/Detik.com