Dugaan Korupsi Pembangunan 19 Sekolah di Sulteng Viral !

  • Whatsapp
banner 728x90

PALU,– Habib Mohammad Sadig al-Habsyi seorang Tokoh muda Alkhairaat, menuntut kepada Aparat Penegak Hukum (APH) segera mengusut kasus proyek pembangunan 19 sekolah pasca bencana yang ditangani Balai Prasarana dan Pemukiman Wilayah (BP2W) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

Hal tersebut disampaikan oleh Habib Mohammad Sadig al-Habsyi kepada wartawan di Palu Jumat (14/10/2022).

“Saya menuntut aparat penegak hukum di provinsi ini agar segera mengusut adanya indikasi ketidakbecusan dalam proyek pembangunan sekolah-sekolah yang terdampak bencana 2018,” tegas Habib Mohammad Sadig al-Habsyi.

Ia juga menilai, bahwa proyek tersebut sarat dengan aroma korupsi yang bisa jadi melibatkan unsur pengelola, BP2W Sulteng dan kontraktor.

“Bayangkan, ini dana alokasi bencana. Yang dirugikan lembaga pendidikan. Lebih dari 37 M. 19 sekolah direhab asal-asalan. Beberapa di antaranya madrasah Alkhairaat adalah korbannya. Kalau lembaga pendidikan diperlakukan begini dan dibiarkan, bagaimana nasib generasi muda kita ke depan,” lanjutnya.

Pada kesempatan yang sama, Habib Sadig menyampaikan terima kasih kepada para jurnalis dan aktivis anti korupsi di Sulteng yang telah memperhatikan kasus tersebut.

“Kita harus berterima kasih kepada kawan-kawan jurnalis yang sudah menginvestigasi dan mengungkap kasus ini kepada publik. Begitu juga kepada KRAK Sulteng yang sudah mengajukan tuntutan ke Kejaksaan. Sekarang, mari kita kawal agar kasus ini tuntas,” pungkasnya.

Di mata Habib Sadig, keterlibatan masyarakat sipil sangat penting untuk memastikan kebijakan pemerintah di daerah dikelola dengan penuh integritas serta berpihak pada rakyat.

Sebelumnya, ia juga pernah mempertanyakan alokasi APBD Sulteng sebesar 14 miliar untuk kegiatan Munas KAHMI yang akan digelar di Kota Palu pada akhir November nanti. ***

Berita terkait