Palu,- Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, berusaha menjaga stabilitas inflasi operasi pasar dan kegiatan pasar murah bahan pangan.
“Kami selalu berupaya menjaga stabilitas harga, maka dengan kiat-kita ini sangat membantu menekan lonjakan harga bahan pangan,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kota Palu Zulkifli saat ditemui di Palu, Sulteng, Kamis, (13/10/2022).
Menurutnya, tekanan harga dapat dicegah melalui pengawasan rantai pasok komoditas dari distributor, selain itu menjaga ketahanan pasokan bahan baku dari hulu ke hilir, yang tentunya perlu dukungan sejumlah instansi terkait, salah satunya sektor pertanian menyangkut produksi.
“Sebab kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dapat mempengaruhi harga barang dan komoditas pangan, karena berdampak dengan biaya produksi”, lanjutnya.
Oleh karena itu, ujar dia, sejumlah langkah strategis dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) dalam rangka memastikan semua stok barang dan bahan pangan selalu terjaga.
“Sejauh ini kami telah berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait guna bekerja simultan menjaga ketahanan pasokan maupun penyaluran bantuan pangan dan pemberdayaan UMKM,” ujar Zulkifli.
Ia mengemukakan, pada Juli 2022 Kota Palu mengalami inflasi sebesar 1,19 persen. Kemudian, dua bulan terakhir Agustus-September angka inflasi dapat ditekan menjadi 0,52 persen (PBS 2022).
Menurutnya, ini membuktikan bahwa upaya-upaya yang sudah dilakukan Pemda bekerja sama dengan para pihak telah memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, meski begitu langkah ini lebih dimantapkan supaya angka inflasi semakin terkoreksi rendah.
“Kami masih melakukan kegiatan pasar murah hingga akhir Desember nanti di sejumlah tempat. Upaya ini dilakukan untuk mendekatkan pasar kepada masyarakat,” ucap Zulkifli.
Ia menambahkan, upaya lain dilakukan Pemkot Palu ke depan memberikan pelayanan perdagangan yang prima khususnya pasar tradisional melalui pendataan kembali pedagang tetap dan pedagang musiman, guna memudahkan pemerintah melakukan pemantauan dan intervensi kebijakan.
“Di Palu dua pasar sentral yang menjadi rujukan pemantauan harga pangan. Dua pasar ini menjadi fokus utama optimalisasi pelayanan perdagangan, tanpa mengabaikan pasar-pasar kecil di sejumlah wilayah,” kata Zulkifli. ***
Editor/Sumber: Rizky/antaranews.com