SULTENG – Sebanyak 22 koperasi penambang rakyat Desa Oyom Kecamatan Lampasio Kabupaten Tolitoli menemui Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura di Bandara Mutiara Sis Aljifrie. Tujuannya, ingin menyampaikan laporan bahwa para penambang rakyat mineral tembaga itu telah membentuk koperasi untuk mengelola tambang rakyat di wilayah desanya.
Apa respon gubernur? Orang nomer satu di Sulteng menyambut positif. Menurutnya, dengan adanya koperasi sebagai wadah ekonomi, baik untuk penambang rakyat. Kedua; dengan model pertambangan rakyat, maka lapangan kerja di wilayah – wilayah potensial mineral dapat memiliki akses langsung dengan ekologi sekitarnya.
Gubernur berharap, agar koperasi berkembang maka perlu ada pihak yang diajak kerjasama. Baik berupa bapak angkat nantinya atau model apapun. ‘’Koperasi pasti butuh modal untuk membeli hasil anggota koperasi. Ya kalau hasilnya pertambangan tentu juga itu nanti dibeli koperasi. Maka sudah tepat ada koperasi, ada anggotanya dan ada bapak angkatnya. Saya sangat mendukung,’’ ujar Gubernur Cudi, merespon.
Gubernur juga meminta PT Sulteng Mineral Sejahtera (SMS) sebagai bapak angkat koperasi dapat memberikan model pola pengelolaan tambang rakyat yang good mining plane. ‘’Ini ada Pak Ahmad Sumarlin. Silahkan kerjasama. Nanti bisa dibantu urusannya dengan pihak terkait sepanjang sesuai dengan aturan dan tidak melanggar hukum. Tolong ya Pak Ahmad. Kalau melanggar ya pasti nanti akan ada masalah. Jadi amanat masyarakat dijaga,’’ tegas gubernur.
Pesan gubernur kembali, dengan adanya penambang rakyat berwadah koperasi dan memiliki izin nantinya, akan mengeliminir ilegal mining. Merusak lingkungan dan pasti ditindak aparat. ‘’Kalau koperasi dan anggotanya berkembang pasti fiskal di desa naik. Fiskal kabupaten naik dan masyarakat sejahtera dengan kekayaan alam desanya. Jangan dilihat ini negatif. Coba lihat positifnya. Desa manapun bagus dikembangkan potensinya. Bisa pariwisata, bisa pertanian dan lainnya,’’ tandas Cudi. ***
reportase : hidayat/rizki rinaldi