Ronny : Ada Relasi Kuasa Yang Pakai Media, Tujuannya Ganggu Gubernur

  • Whatsapp
banner 728x90

SULTENG – Terperiksa, Ronny Tanusaputra dalam kasus pembangunan gedung DPRD Kabupaten Morowali Utara hadiri panggilan KPK RI Kamis, 15 Desember 2022 di Kuningan. Ia datang dengan empat orang lainnya yang juga dipanggil penyidik.

Ia memberikan keterangan koreksi atas sejumlah pemberitaan yang menurutnya tidak mandiri dan tendensius, alias menyesatkan publik dengan informasi tidak tepat. Bahkan, ia menyebut Metro TV sangat tidak adil dan imbang ketika memberikan perhatian shoting kamera hingga judul serta narasi berita.

‘’Seolah dengan judul tenaga ahli gubernur bahwa peristiwa terjadi ketika saya menjadi tenaga ahli gubernur Sulteng dan Wagub sekarang. Itu peristiwa 2016 lalu dan di Morut. Saya menduga kuat ini ada relasi kuasa elit politik dengan media itu. Karena sejak di Polda relasi kuasa itu yang coba mengkriminalisasi hingga sekarang,’’ ujar Ronny usai mengirim keterangan pers dikonfirmasi ketegasan rilisnya.

Ronny mengaku, relasi kuasa itu jelas tidak menginginkan dirinya berada di sekitar Gubernur Rusdy Mastura. Termasuk sebagai tenaga ahli gubernur bidang invetasi. ‘’Karena soal investasi Pak gub perintah jelas ya kita jalan secara jelas dan aturan. Saya tau itu politisi maunya. Tunggu saja ada waktunya saya buka semua,’’ ancam Ronny menantang.

Berikut keterangan resmi RT, inisial namanya ke redaksi. Saya, Ronny Tanusaputra Kamis, 15 Desember 2022 memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kuningan. Benar saya diperiksa dengan empat orang lainnya. Termasuk Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah.

Menyikapi pemberitaan media online dan media elektronik televisi swasta nasional, Sabtu 17 Desember 2022 akan saya sampaikan demikian;

1.  Pemberitaan media-media online, media elektronik yaitu Metro TV yang linknya tersebar viral di WhatAspp grup di Sulteng mengiring informasi ke publik seolah-olah dugaan korupsi pembangunan Gedung DPRD Kabupaten Morut, dilakukan saat menjabat Tenaga Ahli Gubernur Bidang Investasi; jelas ini menyesatkan dan membuat publik tersesat mengkases informasi 
2.  Satu media elektronik dengan memilih diksi tenaga ahli gubernur jelas bermaksud ingin menyesatkan publik dengan informasi bahwa seolah-olah di masa kepemimpinan Gubernur Rusdy Mastura dan Wakil Gubernur terjadi tindakan dugaan korupsi. Padahal, lokus deliktinya di Morowali dan tahun 2016. 
3.  Menangkap dugaan kuat ada Relasi kekuasaan dengan tidak mandirinya pemberitaan Metro TV kepada diri saya dengan memberikan shot sejak datang hingga naik ke tangga pemeriksa KPK. Saya sangat menyayangkan. Jangan sampai, ketidakmandirian itu terkait dengan relasi kuasa elit politik yang sangat berkepentingan dengan masalah yang menimpa pada diri saya; 
4.  Sejak awal dugaan yang Menimpa diri saya ini sangat kuat ada relasi kuasa menekan dan mencoba mengkriminalisir diri saya dengan kasus ini; Dan Saya Sudah Siap Dunia Akhiraat Menjalani Masalah ini; 
5.  Saya Mendukung Penyidikan KPK hingga saat ini sangat profesional, Semoga masalah yang telah berjalan lima (5) tahun dapat Memberi Kepastian Hukum dan Keadilan di KPK. 

Hingga berita ini dilansir, siapa elit politik yang ditengarai RT belum juga terungkap. ‘’Nanti saya buatkan rilis siapa itu orang. Yang selama ini dengan gubernur bagaimana sikap dan prilakunya. Intinya bagaimana gubernur tidak bisa bekerja maksimal. Maunya apa? Saya akan lawan dia,’’ tandas Ronny.

Editor : hidayat

Berita terkait