Blak-blakan Heru Budi Ungkap Sodetan Ciliwung Mangkrak Enam Tahun

  • Whatsapp
banner 728x90

Jakarta,- Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono blak-blakan soal penyebab sodetan Ciliwung mangkrak Enam tahun.

Heru mengatakan bahwa salah satu kendalanya ada pada pengerjaan outlet.

Dia juga menerangkan proses pembangunan sodetan sodetan Ciliwung melalui sejumlah tahap. Heru menyebut proyek sodetan Ciliwung ada pengerjaan inlet dan outlet.

“Ya kan itu tahap-tahapannya itu ada sodetan di Kebon Nanas, istilahnya inlet dan outlet,” kata Heru kepada wartawan, Kamis (26/1/2023).

Heru menyampaikan untuk pengerjaan inlet mulai dilakukan sejak tahun 2013 hingga 2016. Namun, lanjut Heru, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan ada pengerjaan pada tahap outlet yang terkendala. Hal tersebut yang menyebabkan proyek Sodetan Ciiliwung mangkrak hingga akhirnya ditargetkan rampung April 2023.

“Yang inlet sudah proses dari 2013 sampai 2016. Terus kata Pak Menteri (PUPR) ada beberapa hal kendala. Terus yang di outlet-nya sejak berapa kurun waktu itu memang berhenti karena salurannya harus dibebaskan,” ucapnya.

Outlet sendiri merupakan jalur keluarnya air dari proyek sodetan Ciliwung. Salah satu kendala dalam pembuatan outlet itu yakni pembebasan lahan yang kala itu masih ada hunian warga.

“Beberapa kendala, (seperti) ada rumah warga, terus harus didetailkan datanya oleh BPN, dengan Trisakti, dan sekarang sudah selesai,” tambah Heru.

“Secara fisik yang di inlet iya, tapi kan secara keseluruhan kan ada beberapa kendala, sehingga nggak optimal juga, nggak bisa juga kan begitu,” katanya.

Pembebasan Lahan Sudah Selesai Semua
Heru menyebut proses pembebasan lahan untuk proyek sodetan Ciliwung kini seluruhnya sudah selesai. Sehingga proyek ini bisa berlanjut dengan target selesai 3 bulan ke depan.

“Sudah selesai semua, nggak ada lagi. Untuk lahan semuanya sudah selesai. Secara teknis dan lain-lain itu sudah selesai,” kata Heru.

Heru menambahkan pengerjaan yang dilakukan saat ini yakni membuat turap di lahan yang sudah selesai dibebaskan.

“Tinggal yang tadi saya sampaikan, harus ngetes, kemarin yang sudah dibebaskan tapi belum diturap, sekarang diturap,” kata Heru.

Warga Terdampak Dipindah ke Rusun
Heru menyebut warga yang terdampak dari proyek pembangunan sodetan sudah dipindahkan seluruhnya ke rumah susun yang sudah ada. Adapun rumah susun tersebut nantinya akan dikenakan tarif sewa sebagaimana yang biasa ditetapkan dalam peraturan rumah susun.

“Iya, iya itu sudah selesai semua (dipindahkan ke rusun). Dikasih rumah susun. Tentunya rumah susun kan ada aturanlah,” katanya.

Heru mengatakan kurang lebih ada 26 warga yang telah direlokasi ke rumah susun. Heru tak merinci di mana rusun yang dihuni warga terdampak proyek sodetan Ciliwung itu. Dia hanya memastikan proses relokasi warga berjalan lancar.

“Ada 25 atau 26 warga, sudah selesai. Nggak ada masalah,” katanya. *

Editor/Sumber: Riky/Detik.com

Berita terkait