Jokowi: Ada 70 Negara Masuk Jurang Resesi di 2023, RI Kena?

  • Whatsapp
Presiden Joko Widodo/Foto: Tangkapan layer YouTube Sekretariat Presiden
banner 728x90

Jakarta,- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa keadaan genting menghantui ekonomi dunia di tahun 2023. Menurut penilainya, semua negara termasuk Indonesia itu berada pada kegentingan pada tahun ini. Dia memaparkan semua negara dihantui resesi, krisis pangan, krisis energi, hingga kenaikan harga bahan pokok.

Kegentingan ekonomi ini menurutnya dapat menyulut potensi resesi di berbagai negara. Jokowi memaparkan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memberikan ramalan bila sepertiga ekonomi global akan ambruk. Artinya, menurut Jokowi 60-70 negara bisa jadi akan mengalami resesi tahun ini.

“Di tahun 2023 sepertiga ekonomi dunia diprediksi alami resesi. Artinya bila ada 200 lebih negara artinya 70 negara akan alami resesi,” ungkap Jokowi dalam sambutannya di agenda Rakornas dan Musyawarah Dewan Partai PBB yang disiarkan virtual, dikutip Kamis (12/1/2023).

Jokowi pun mengungkit krisis ekonomi di tahun 1997-1998 saat beberapa negara mengalami resesi, hal tersebut cukup membuat ambruk ekonomi Indonesia. Dia mengaku takut bila ramalan IMF benar terjadi.

“Kalau di tahun 97-98 saja yang alami resesi cuma beberapa negara sedikit sekali, itu sudah ambrukkan ekonomi kita. Nah yang ini 60-70 negara diperkirakan akan ambruk ekonominya, bahkan negara yang tidak kena resesi ratusan juta penduduknya akan rasakan sedang alami resesi,” ujar Jokowi.

Menurutnya, sampai saat ini kondisi ekonomi Indonesia masih normal-normal saja dan patut disyukuri. Namun, dia mengingatkan jangan sampai semua terlena.

Jokowi juga mengungkapkan sampai saat ini ada 16 negara yang antre jadi ‘pasien’ IMF, sementara 36 negara lagi sudah antre di depan pintu IMF. Dia mewanti-wanti jangan sampai Indonesia ikut masuk ke dalam daftar tersebut, pasalnya di tahun 1998 Indonesia pernah menjadi pasien IMF.

“Kita ini tahun 98 pernah jadi pasien IMF karena ekonomi ambruk dan politik kita jatuh saat itu,” sebut Jokowi.

Berita terkait