Indonesia Bisa Resesi?
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yakin dan optimis Indonesia tak akan terperosok ke dalam resesi. Bila IMF menyatakan sepertiga ekonomi dunia akan ambruk tahun ini, Sri Mulyani menjamin Indonesia tidak akan menjadi salah satunya.
Hal itu terjadi karena pemulihan ekonomi nasional terjadi sangat kuat. Di kuartal III 2022 saja, ekonomi tumbuh sampao 5,7%. Bukan tidak mungkin di kuartal IV ekonomi juga tumbuh di atas 5%.
“Kita tidak masuk yang sepertiga. Insyaallah kita akan jaga terus. Kita selalu menyampaikan bahwa pemulihan ekonomi kita kuat sampai dengan kuartal III tahun ini, mungkin kuartal IV pun kita berharap bisa bertahan 5%,” jelas Sri Mulyani.
Di lain pihak, Direktur Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi (PPKE) Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Brawijaya (FEB UB), Candra Fajri Ananda berpendapat, resesi tetap perlu diwaspadai meski perekonomian Indonesia relatif less connected dengan perekonomian global.
“Keterkaitan dan dampak perekonomian global terhadap perekonomian Indonesia pun tak bisa dipandang remeh, terutama dalam jalur ekspor-impor dan jalur aliran modal asing,” ujar Candra dalam keterangan tertulis.
Menurutnya, resesi akan mengancam sektor perekonomian yang terintegrasi antar negara. Apabila pelemahan aktivitas perdagangan di negara maju terjadi, bisa mempengaruhi perdagangan di negara berkembang yang ekonominya bergantung pada ekspor-impor.
“Sebaliknya, perekonomian Indonesia yang mengandalkan pasar domestik akan cukup kuat meski dunia terancam resesi pada 2023,” kata Candra.
Candra mengatakan, ada beberapa sektor yang dapat diandalkan pemerintah untuk menyelamatkan Indonesia dari ancaman resesi, di antaranya adalah sektor UMKM, pariwisata, hingga sektor industri pengolahan tembakau. ***
Editor/Sumber: Riky/detik.com