Jakarta,- Aksi seekor buaya di Sungai Mahakam, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang mengantarkan jasad balita tewas tenggelam, viral di media sosial. Ternyata fenomena buaya mengantar jasad korban tenggelam juga pernah terjadi sebelumnya.
Buaya mengantar jasad bayi ke keluarganya yang berada di tepi Sungai Mahakam itu membuat geger. Buaya tersebut membawa jasad balita bernama Muhammad Ziyad Wijaya (4) dalam kondisi utuh.
Jasad korban ditemukan di perairan Muara Jawa, Kutai Timur, Jumat (20/1/2023). Saat itu korban dibawa dari tengah sungai menuju ke tepi sungai dan telah ditunggu oleh pihak keluarga.
“Jaraknya dari lokasi kejadian itu 1,5 kilometer. Saat buaya berada di dekat keluarga, langsung dilepaskan korban,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Kaltim Melkianus Kotta saat dihubungi.
Melkianus menuturkan buaya tersebut membawa jasad balita dengan cara menggigit punggung korban.
“Informasi tim yang di lapangan pada saat itu buaya menarik menggigit punggung bocah itu menggunakan mulut,” kata Melkianus.
Jasad korban dipulangkan oleh buaya dengan kondisi tubuh yang masih utuh. Basarnas mengaku terbantu karena korban bisa ditemukan.
“Nggak ada yang hilang, semua utuh. Jadi buaya ini kalau di kita malah membantu menemukan pencarian korban,” pungkasnya.
Kasus Serupa Terjadi pada 2017
Peristiwa buaya membawa jasad manusia juga pernah terjadi di Sungai Lempake, Kalimantan timur. Sarifuddin (40), yang merupakan warga asal Kampung Biatan Lempake, Biatan, Kabupaten Berau, Kaltim, tewas setelah seekor buaya menyambarnya saat mandi bersama seorang rekannya bernama Abdulloh.
Jasad Sarifuddin kemudian dibawa ke tepi sungai oleh buaya tersebut setelah warga memanggil pawang buaya. Peristiwa bermula ketika pada Rabu (19/7) sekitar 09.00 Wita, seekor buaya menerkam Sarifuddin. Mendapati hal ini, Abdulloh berlari meminta pertolongan kepada masyarakat.
Pencarian oleh petugas kepolisian dan warga pun dilakukan. Dipimpin langsung oleh Kapolsek Talisayan Iptu Faisal Hamid akhirnya dapat diakhiri setelah buaya tersebut mengantar Sarifuddin ke tepi sungai.
“Masyarakat memanggil pawang buaya dan korban diantar oleh buayanya. Dulu cerita-ceritanya, buaya yang membunuh manusia dibunuh juga oleh pawangnya, sebagai pembelajaran buat buaya yang lain,” ungkapnya.
Kapolres Kabupaten Berau AKBP Andy Ervyn mengatakan kasus orang mandi di sungai dan disambar buaya kerap terjadi di Kalimantan Timur. Meski polisi sudah mengimbau, warga masih ada yang sering mandi di kali. Peristiwa itu menjadi ramai karena videonya menjadi viral.
“Kalau dulu-dulu, ada cerita seperti itu. Korban muncul setelah (buaya) dipanggil pawang. Kalau sekarang bisa divideokan dan viral,” kata Andy kepada detikcom, Kamis (20/7/2017). ***
Editor/Sumber: Riky/Detik.com