Kailipost– Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Simou bekerja sama dengan yayasan Edu Farmer international dan Mahasiswa Politeknik Engineering Pertanian Indonesia (PEPI) melakukan kegiatan penelitian pengkajian teknologi pemanfaatan lahan menggunakan irigasi tetes dan teknik irigasi hydrosol (Sistem pengairan biasa). Kegiatan ini dilaksanakan di lahan penelitian milik BPP Simou, Labuan Toposo. Rabu, (8/03/2023).
Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Simou Livawanti mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Yayasan Edu Farmers Internasional dan Mahasiswa Politeknik Engineering Pertanian Indonesia (PEPI) melaui program Bertani Untuk Negeri (BUN).
“Mereka melakukan pengkajian penelitian, pengkajian teknologi pemanfaatan lahan menggunakan teknik irigasi tetes dan teknik pertanian menggunakan hydrosol,” kata ketua BPP Simou Livawanti Kepada Kailipost.
Livawanti mengatakan pada program penelitian pengkajian teknologi pemanfaatan lahan menggunakan teknik irigasi tetes dan teknik Hydrosol menggunakan enam petak lahan milik BPP Simou dimana sebanyak empat petak akan digunakan untuk teknik irigasi tetes dan dua petak lainnya akan dilakukan teknik irigasi hydrosol.
“Nanti dilihat perbandingan dari hasil penen untuk kedua teknik tersebut. Apakah lebih besar hasil panen yang dihasilkan oleh teknik irigasi tetes atau teknik Irigasi Hydrosol. Tinggal kita lihat perbandinganya,” katanya.
Dikatakan Livawanti bahwa dengan adanya kegiatan seperti ini cukup membantu Petani khususnya di Labuan. Selain itu kata Livawanti kegiatan ini juga membantu BPP Simou dalam melakukan penyuluhan kepada petani.
Lebih lanjut Livawanti berharap apapun hasil dari penelitian tersebut dapat memberi dampak yang positif bagi BPP Simou serta bagi para Petani khususnya bagi petani yang berada di Kecamatan Labuan.
“Kita cukup terbantu juga dengan adanya penelitian ini. Harapannya untuk kegiatan ini dapat memberikan banyak informasi bagi penyuluh-penyuluh kami yang tentunya nanti akan berkembang ke petani-petani karena petani juga nanti akan dilibatkan dalam penelitian ini. Yang paling utama itu informasi pengetahuan. Jadi itu akan sangat bermanfaat bagi penyuluh sendiri dan bagi petani,” pungkasnya. ***
Reporter: Ari