Kedua; Penting disampaikan Bapak gubernur bahwa, hingga saat ini dirinya belum secara resmi (adminitratif) keluar dari Partai NasDem. Adapun, statmennya yang dimuat media meanstream tribune.news.com yang viral adalah pernyataan hasil door stop sesaat dirinya akan menghadiri Musyawarah Rakyat, 05 Maret 2023 di sebuah warung kopi. Sebagai pejabat publik gubernur menghormati kerja – kerja jurnalisme. Ungkapan kekecewaan pada partai, adalah kontemplasinya atas kinerja internal partai selama ini. Gubernur menyebut, partai politik adalah instrumen publik, tidak boleh dikritik dari dalam dan dari luar. Gubernur merespon positif pernyataan balik Sekretaris DPW Partai NasDem Sulteng terkait kritikan berupa kekecewaannya. ‘’Biasa itu dialektika. Ada perbedaan persepsi, narasi atas apa yang dirasakan kader pada partainya,’’ tegas gubernur.
Ketiga; Gubernur meminta maaf pada segenap kader Partai NasDem bila kekecewaanya atas kinerja partai. Tetapi, Gubernur mempertanyakan hal ikhwal apa yang difitnahkan. Kekecewaan itu adalah ungkapan perasaan, wajar setiap orang memiliki. Ada yang berani diungkapkan, ada yang tidak berani ungkapkan. ‘’Partai modern mesti siap dikritik dari dalam dan dari luar. Bahkan oleh kadernya sendiri. Itu proses pendewasaan berpolitik modern. Tidak boleh dilarang itu perasaan saya yang kecewa. Saya berani bicara. Ada juga yang tidak berani silahkan,’’ tandas gubernur.