Jakarta,- Kunjungan di ibu kota Korea Selatan, Seoul, Minggu (21/5), Kanselir Jerman Olaf Scholz merefleksikan ancaman besar di seberang perbatasan. Ia mewanti-wanti terhadap uji coba senjata nuklir dan peluru kendali balistik oleh Pyongyang, yang menurutnya merupakan tanda “betapa bahayanya situasi” di Semenanjung Korea.
Bersama Presiden Yoon Suk-yeol, dia mengumumkan kerja sama keamanan untuk melindungi rahasia militer dan menjamin “operasi yang mulus dalam rantai suplai industri pertahanan.” Selain itu, Jerman dan Korsel juga sepakat untuk memperdalam kerja sama di bidang semikonduktor dan pengembangan energi hidrogen.
Perjanjian informasi militer yang ditandatangani Jerman dan Korsel menyerupai kesepakatan serupa yang sebelumnya dibuat dengan Kanada dan Jepang. Di dalamnya, kedua negara sepakat untuk saling berbagi dan merahasiakan informasi intelijen. Kesepakatan ini bernilai penting untuk memantau tindakan militer Korut atau Cina di kawasan.
“Mulai sekarang, Korea Selatan dan Jerman akan memperkuat kerja sama yang sepadan dan berorientasi masa depan, serta membangun solidaritas untuk perdamaian dan kemakmuran di Eropa dan Asia,” kata Yoon.