Ia menuturkan, festival tetsebut bertujuan untuk melestarikan alam dan juga melestarikan nilai-nilai budaya yang tersebar di Sulteng, khususnya di Kabupatem Poso dan Sigi.
“Hal ini lah yang harus kami sampaikan ke masyarakat luas bahwa Sulteng memiliki kebangaan sendiri dan tentunya ini bisa membuat roda ekonomi yang ada di derah itu semakin membaik,” tuturnya.
Frstival tersebut nnatinya akan menampilkan perayaan-perayaan adat istiadat, pameran produk kebudayaan lokal dan pertunjukan keseniaan.
Ia berharap, Festival Tampolore dalam rangka mempunlikasikan serta melestarikan warisan budaya agar nantinya dapan mengikuti kebudayaan nasional.
“Semuglah apa yang kami harapkan bisa tercapai dengan berbagai usaha yang sudah di lakukan oleh pemerinta daerah,” harapnya.
Diketahui, Festival Tampolore meruapakan kerja sama antara Dinas Kebudayaan dengan Komunitas Relawan Orang dan Alam (ROA) untuk mempromosikan serta mempublikasikan kawasan megalit yang berada di Lembah Bada, Lembah Behoa dan Lembah Pekurahua. ***
Reporter: Angelina Wulan Dari