Pasalnya, pada Pilkada 2020 silam dirinya mempunya pasangan favoritenya sendiri yang ingin di dukung. Jadi pada saat itu bisa dibilang saya bodohi adalah partai politik dan calonnya.
“Bisa dibilang calon dan partai tersebut rugikan. Mau diiming-imingkan apa pun tetap masyarakat juga punya hak untuk memilih pemimpin yang menurutnya bagus,” bebernya.
Olenya itu, ia berharap kejadian yang pernah terjadi dengan dirinya agar tidak terjadi lagi dalam Pemilu 2024 mendatang. Yang natinya bisa menghasilkan satu pemimpin yang nyata bisa mengembangakn daerah-daerah yang ada di indonesia.
Disisi lain, Anisa Balqis (25) menambahkan, sajauh ini dirinya belum pernah menemukan partai politik dan calonnya yang mengiming-imikan uang atau barang sejeninya. Jika nantinya dirinya menumukan tindakan yang seperti berbau Money Politic ia akan segerah melapaorkan ke pihak berwajib.
“Munurut saya hal tersebut tidak baik untuk di contoh. Suara kok mau di beli, ini kan hak kita sebagai warga indonesia jadi tidak ada hak campur tangan orang lain dalam memilih suatu keputusan kita,” tutupnya. ***
Reporter: Angelina Wulan Dari