Jakarta,- Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden menolak seruan gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina, meski desakan komunitas global, salah satunya dari Presiden Indonesia Jokowi menguat belakangan ini.
Dalam sebuah op-ed yang diterbitkan Sabtu (18/11), Biden mengatakan gagasan gencatan senjata tidak akan menciptakan perdamaian atas situasi di Gaza.
“Selama Hamas berpegang teguh pada ideologi kehancurannya, gencatan senjata bukanlah perdamaian. Bagi anggota Hamas, setiap gencatan senjata adalah waktu yang mereka manfaatkan untuk membangun kembali persediaan roket mereka, memposisikan kembali pejuang, dan memulai kembali pembunuhan dengan menyerang orang tidak bersalah lagi,” kata Biden dalam artikel di Washington Post.
Biden mengatakan tujuannya saat ini ialah memastikan untuk tidak cuma menyetop perang hari ini, tetapi mengakhiri masalah itu untuk selamanya. Ia juga ingin memutus siklus kekerasan di Gaza yang tiada henti, serta membangun sesuatu yang lebih kuat di Gaza dan di seluruh Timur Tengah sehingga sejarah tidak terus berulang.
Biden juga menyerukan Israel untuk menghormati hukum humaniter internasional dan meminimalisir jatuhnya korban sipil dalam aksinya di daerah kantong Palestina itu.
Dia mengaku telah menasehati para pejabat Israel selama perjalannya ke Tel Aviv agar tidak membiarkan rasa sakit dan kemarahan menyesatkan mereka untuk membuat kesalahan yang kita sendiri telah buat di masa lalu.