Saat ditanya apakah gencatan senjata berlaku untuk menargetkan pemimpin Hamas, Netanyahu mengaku “tidak ada kewajiban seperti itu.”
Namun, kala ditanya mengenai pembebasan tahanan Palestina, dia menegaskan bakal mengejar mereka lagi jika kembali terbukti melakukan terorisme.
Pemerintah Israel pada Rabu (22/11) menyetujui gencatan senjata sementara selama empat hari untuk memungkinkan pembebasan sejumlah sandera yang ditahan Hamas sejak konflik meletus 7 Oktober lalu.
“Kami telah memutuskan keputusan yang sulit malam ini, tapi ini adalah keputusan yang benar,” kata Netanyahu pada Rabu (22/11) dini hari usai merampungkan rapat kabinet darurat.
Selama masa gencatan senjata, Israel berkomitmen untuk tidak menyerang atau menangkap siapa pun di seluruh wilayah Jalur Gaza.
Israel meminta pembebasan setidaknya 50 sandera dari total sekitar 240 orang yang masih ditahan Hamas. Pembebasan 50 sandera ini termasuk perempuan, anak-anak, dan warga asing seperti orang Amerika Serikat.
Negeri Zionis juga sepakat membebaskan sekitar 150 warga Palestina yang selama ini ditahan di penjara negara tersebut, terutama tahanan perempuan dan anak-anak.