Dalam visi-misinya pun, Anies Baswedan bersama pasangannya, Muhaimin Iskandar, juga tak menyebutkan akan melanjutkan program pembangunan IKN. Penelusuran Tempo dalam dokumen visi misi Anies-Amin bertajuk ‘Indonesia Adil Makmur untuk Semua’, dari 140 halaman dokumen itu, tidak ada kata kunci yang merujuk pada kata IKN Nusantara. Pada bagian agenda strategis di Pulau Kalimantan, pasangan ini juga sama sekali tidak menyebut pembangunan IKN Nusantara.
Tanda Anies kurang berkenan melanjutkan proyek IKN juga dapat ditelusuri sejak Mei lalu. Dalam acara Konsolidasi Nasional Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera atau PKS dan Pimpinan DPRD di kawasan Jakarta Pusat, ia mengingatkan bahwa estafet kepemimpinan ke depan tidak melulu berbicara mengenai keberlanjutan atau tidak. Melainkan, soal mencapai tujuan bernegara. “Jadi ini bukan soal meneruskan atau tidak meneruskan yang dikerjakan kemarin. Ini soal mencapai tujuan bernegara. Tujuan kita mencapai itu,” kata Anies di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, Selasa, 30 Mei 2023.
Kala itu, Jokowi pun membalas pernyataan Anies. Menurut dia, presiden selanjutnya justru harus meneruskan program yang sudah dijalankan pemimpin sebelumnya. Sebab, kata dia, kepemimpinan harus ada keberlanjutan dan kesinambungannya. Layaknya jenjang pendidikan, setelah SMA harusnya melanjutkannya ke universitas. Bukan kembali ke SD. “Masa kayak meteran pom bensin (selalu dimulai dari nol)? Mestinya kalau sudah dari TK, SD, SMP, kepemimpinan berikut masuk SMA universitas, nanti kepemimpinan berikut masuk S2, S3, tidak maju-mundur, poco-poco,” kata Jokowi di Gedung Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis, 15 Juni 2023. ***
Sumber: Tempo.co