Harga Beras dan Gula di Solo Masih Tinggi, Ini Penyebabnya !

  • Whatsapp
Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa bersama tim pengendali inflasi daerah Solo melakukan inspeksi harga dan stok pangan di pasar Legi Solo sebelum Natal. Mereka mendapatkan harga gula dan beras stabil tinggi. Dinas Perdaganga (Disdag) Solo menyampaikan penyebabnya. (Foto: Humas Pemkot Solo)

Surakarta,- Dinas Perdagangan (Disdag) Solo hingga kini telah mencatat komoditas harga beras dan gula pasir masih tinggi di pasar tradisional Solo.

Seperti diketahui, penyebab harga beras dan gula pasir masih tinggi karena belum ada panen sebagai dampak el nino. “Beras premium Rp 15.000 per kilogram dan gula pasir Rp 17.000 per kilogram,” ucap  Kepala Dinas Perdagangan Solo, Heru Sunardi kepada wartawan di Balaikota Solo, Kamis (28/12/2023).

Sebelumnya Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa melakukan inspeksi ke Pasar Legi Solo dan mendapatkan harga gula dan beras masih tinggi. Teguh mengatakan, harga eceran tertinggi gula pasir memang sudah berubah, yakni diangka 16.000 per kilogram.

“Memang HET nya sudah tinggi. Ganti harga sekarang sudah Rp 16.000 malahan,” ucap Teguh saat itu.

Heru Sunardi memprediksi harga beras akan mulai turun setelah penen raya pada April 2024.  Heru mengatakan meskipun dua komoditas tersebut harganya tinggi namun belum ada rencana operasi pasar.

“Panen musim tanam satu diperkirakan ya bulan April 2024 mungkin harga beras akan turun karena sudah panen raya,” ujar dia. Lanjut dia Bulog juga akan menggelontorkan beras di pasar apabila stoknya dianggap menipis.

“Ini dampak dari el nino yang bisa diketahui sampai Desember belum ada hujan. Ternyata yang diprediksi Bapak Presiden itu akan terjadi bahwa stok dan harga memang terjadi,” ucapnya menjelaskan.

Berita terkait