Ironi Stunting di Negeri Kaya SDA

  • Whatsapp

Seharusnya sebagai petugas yang profesional, sudah sepantasnya melakukan tupoksi dengan benar. Pemanfaatan dana penanganan stunting harus benar-benar tepat sasaran karena termasuk upaya menjalankan amanah. Namun, berbagai faktor membuat petugas justru di luar batas. Sistem kapitalisme saat ini telah mengubah naluri menolong sesama menjadi bernilai materi. Sudah rahasia umum, banyak yang tidak akan bertugas jika belum mendapat “amplop” meski setiap bulannya sudah dapat gaji, termasuk melingkupi program-program pemerintah. Hasilnya, banyak biaya tidak sesuai tujuan.

Penelitian menunjukkan bahwa kemiskinan menunjukkan korelasi positif terhadap stunting, yakni makin tinggi angka kemiskinan di suatu wilayah, makin tinggi pula prevalensi stunting pada anak usia 2-3 tahun di wilayah tersebut. Bahkan, kemiskinan merupakan hulu dari berbagai permasalahan yang ada, seperti tingginya angka kesakitan dan kematian, pengangguran, gizi buruk, serta rendahnya kualitas SDM.

Oleh sebab itu, pengentasan kemiskinan menjadi kunci penyelesaian stunting di negeri ini. Pengentasan kemiskinan tentu tanggung jawab negara dan erat kaitannya dengan penerapan sistem ekonominya. Terbukti saat ini, sistem ekonomi kapitalisme ternyata membuahkan kemiskinan, bahkan di negeri kaya raya sumber daya alamnya seperti Indonesia.

Berita terkait