Kalau lembaga adat sudah mampu menempatkan perannya dengan baik, lanjut wali kota, maka pemerintah akan memperhatikan.
Jadi peran lembaga adat terhadap Kota Palu sangat vital, olehnya harus mampu menempatkan posisinya.
Di samping itu, lembaga adat bagi masyarakat adalah orang tua. Sehingga jangan sampai mengecilkan perannya di lembaga adat.
“Komiu (kamu, red) harus berpikir, bahwa pemerintah menganggap lembaga adat sebagai lembaga tinggi. Maka perannya harus kuat,” ungkap wali kota.
Wali kota meminta, agar lembaga adat tidak ikut-ikut ranah politik. Lembaga adat, harus diisi para orang-orang tua yang bijak dan netral.
Netralitas menurut wali kota, adalah objektif. Sampaikan yang benar walaupun itu pahit.
“Itulah netralitas. Menempatkan posisi yang netral adalah menempatkan posisi yang objektif. Yang tidak boleh dilakukan oleh kita ini adalah berpolitik praktis. Seperti berkampanye, ikut partai politik, itu tidak boleh,” kata wali kota.
Olehnya, wali kota berharap lembaga adat di Kota Palu semakin menunjukkan eksistensinya dan memperlihatkan peran-perannya.
Lembaga adat dituntut harus berimprovisasi, kreatif, dan inovatif dalam melahirkan ide-ide, seperti bagaimana Narkoba bisa dicegah, vandalisme anak-anak bisa dicegah, dan lainnya. ***