Makassar,- Sebanyak 20 jenazah korban tanah longsor di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan telah ditemukan oleh Tim SAR gabungan. Terakhir dua korban, ibu dan anak ditemukan meninggal dunia.
Diketahui, para korban berasal dari Dusun Putu’, Desa Bekak, Lembang Randan Batu, Kecamatan Makale Selatan dan Desa Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja.
“Jumlah meninggal dunia akibat longsor sebanyak 20 orang dan dua orang selamat,” kata Kepala BPBD Sulsel, Amson Padolo kepada CNNIndonesia.com, Senin (15/4).
Pemerintah Kabupaten Tana Toraja telah menetapkan status tanggap darurat atas bencana longsor yang menyebabkan puluhan warga meninggal dunia tertimbun longsor.
“Untuk sementara ini pasti tanggap darurat karena sudah ada korban,” ujarnya.
Amson mengatakan status tanggap darurat tetap berlanjut meskipun para korban telah ditemukan.
“Kalau tanggap darurat bukan hanya dalam. Tapi, tanggap darurat ini masih berlanjut sambil menunggu kondisi cuaca normal,” ungkapnya.
Bencana longsor tersebut terjadi pada Sabtu (13/4) sekitar pukul 22.30 WITA RT Palangka dan pukul 23.00 WITA di Dusun Putu’, saat Kabupaten Tana Toraja dilanda hujan deras sehingga menyebabkan terjadinya longsor yang menimbun rumah-rumah warga.
“Jadi penyebab longsor tersebut, karena hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi selama beberapa hari dan kondisi tanah yang tidak stabil yang membuat terjadinya longsor tadi malam,” ungkapnya.