Palu,– Aktivis 98 Sulawesi Tengah (Sulteng), Yahdi Basma mengungkapkan bahwa hari ini dua perempuan korban dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) asal Desa Guntarano, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, akan tiba di Palu dari Surabaya, Selasa (21/5/2024).
“Alhamdulillah, berkat kesigapan Tim Advokasi TPPO yang terdiri dari sejumlah Lawyer LBH Sulteng, Solidaritas Perempuan Palu serta beberapa individu yang konsern, besok, Selasa (21/5/2024), Insya Allah dua korban inisial SR dan RN tiba di Palu dari Bandara Juanda Surabaya,” kata Aktivis 98 Yahdi Basma melalui keterangan tertulis yang diterima media ini, Senin malam (20/5/2024).
Ia juga menjelaskan, rencana pemulangan kedua Perempuan asal Guntarano Donggala itu ke Kota Palu, setelah Tim Advokasi TPPO berkoordinasi secara intens dengan para pihak, untuk memulangkan 2 korban TPPO yang saat ini telah 2 pekan berada di Surabaya.
Rencana pemulangan dua Perempuan korban dugaan TPPO itu karena dukungan dan koordinasi para pihak, akhirnya pihak BP3MI atau Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Jawa Timur, serta koneksi jaringan aktivis 98, bergerak memfasilitasi kedua korban tersebut yang sudah lebih 20 hari terpisah dengan keluarganya di Guntarano, Kabupaten Donggala.
Rencana pemulangan terhadap 2 perempuan asal Guntarano Donggala itu, juga diperoleh informasinya dari perempuan inisial AR warga Jalan Tombolotutu, Kelurahan Talise Valangguni, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu.
Perempuan AR merupakan rekan dua perempuan asal Guntarano yang kinim masih berada di Surabaya menunggu pemulangan besok pagi yang difasilitasi Tim TPPO.