Saat ini, Airlangga menyebutkan pemerintah juga tengah mempersiapkan skenario-skenario penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran. Hasil rapat koordinasi tersebut pun akan ia sampaikan terlebih dahulu ke Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), sambil menekankan tidak ada pembatasan penyaluran BBM.
“Ya, tentu kita sedang mempersiapkan skenario dan nanti skenarionya dilaporkan dulu ke Pak Presiden. Ini skenario terkait dengan program, tapi tidak ada pembatasan,” tutupnya.
Senada dengan ucapan Airlangga, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Taufik Aditiyawarman juga mengakui bahwa rencananya akan diluncurkan produk BBM baru rendah sulfur oleh Pertamina.
Rencananya, produk BBM baru itu akan dijual di 3 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta terlebih dahulu.
Dia menegaskan, pihaknya siap menghadirkan produk BBM baru khususnya bersulfur rendah.
“Oh siap, Tadi kita abis ini Koordinasi,” ungkap Taufik di Jakarta, Rabu (17/7/2024).
Dia menegaskan, kelak BBM jenis baru itu akan diluncurkan di 3 SPBU di Jakarta. Adapun, produk BBM-nya berasal dari Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat (Jabar).
“3 SPBU dulu di Jakarta. Ambil dari Balongan (kilang). Kan Balongan udah duluan bisa ultra low sulphur,” jelas Taufik tanpa menjelaskan detil di mana lokasi 3 SPBU itu.
Yang jelas, jenis produk BBM jenis baru itu adalah ‘diesel’, bukan sejenis BBM bensin. Taufik menjabarkan, bahwa saat ini Kilang milik Pertamina sudah bisa memproduksi sebanyak 900 ribu barel per bulan untuk spesifikasi BBM dengan sulfur 50 PPM. ***
Sumber: cnbcIndonesia.com