Dalam simulasi empat pasangan ini, pasangan Erwin Burase – Abdul Sahid DG Mapato mendapat 46.7 persen, M. Nizar Rahmatu – Ardi Kadir 18.9 persen, Muh Nur Daeng Rahmatu – Badrun Nggai 13.2 persen, dan Yunan Lampasio – Muslih 4.3 persen. Yang belum tahu 16.9 persen.
Deni menjelaskan, Erwin Burase sementara ini unggul karena ia merupakan tokoh yang paling banyak dikenal oleh warga Parigi Moutong. Warga yang tahu nama Erwin Burase sekitar 71%, lebih tinggi dibanding nama-nama lain seperti M. Nizar Rahmatu yang baru dikenal oleh 46%, Badrun Nggai 39%, Muh Nur Daeng Rahmatu 36%, Amrullah S Kasim Alhmahadaly 31%, dan Yunan Lampasio 16%.
Di samping paling dikenal, Erwin Burase juga memiliki tingkat penerimaan yang paling positif, yakni disukai oleh 84% dari yang tahu.
“Kuantitas dan kualitas popularitas Erwin Burase yang lebih positif ini, menjelaskan mengapa ia sementara unggul, bila Pilkada Parigi Moutong diadakan ketika survei dilakukan pada 19-24 Juni 2024,” jelas Deni.
Namun demikian, Deni memperkirakan dukungan kepada calon-calon masih akan dinamis, karena waktu pelaksanaan pilkada masih cukup lama (27 November 2024).
“Dukungan kepada calon masih sangat cair, mayoritas warga belum bisa memilih secara spontan. Karena itu, elektabilitas masing-masing calon masih bisa berubah, tergantung pada intensitas dan efektivitas kerja sosialisasi yang dilakukan hingga pilkada Kabupaten Parigi Moutong diadakan,” jelas Deni Irvani.